Dunia sedang panas membicarakan fenomena tersebut. Namun, mereka tidak menyadari sesuatu telah tercampur di udara. Sebuah partikel tak kasat mata dan tanpa bau itu tercampur dalam atmosfer bumi. Semakin hari jumlahnya berlipat ganda dan semakin menyebar.
[Mengejutkan! Professor Reus mengatakan sesuatu telah tercampur dengan atmosfer bumi... ]
Seorang ilmuwan terkenal dalam bidang geologi menemukan hal ganjil setelah terjadinya fenomena meteorit. Professor Reus masih belum partikel apa itu tepatnya. Tapi, dia memastikan bahwa ada sesuatu yang telah tercampur di atmosfer bumi.
Para ilmuwan awalnya meragukannya. Namun, memang benar sesuatu telah tercampur di atmosfer. Masing-masing dari mereka memulai penelitian.
2 Hari berlalu setelah fenomena. Beberapa ilmuwan menyadari bahwa hewan ternak mulai menunjukkan perubahan genetik. Hal ini membuat peternak hewan bahagia. Dengan genetik yang baik tentunya kualitas hewan menjadi baik.
Berita baik ini tentunya membuat para petani bersukacita. Masing-masing dari mereka punya harapan agar hewan ternak miliknya juga mengalami kenaikan kualitas.
Namun, tidak untuk professor Reus. Dia mengerutkan kening melihat statistik partikel baru semakin bertambah jumlahnya.
'Ini tidak baik. Jika partikel ini terus bertambah, maka bumi ini akan menciptakan energi baru dan aku tidak tahu dampak apa yang akan terjadi'
Professor Reus menghela nafasnya. Dia optimis bahwa sebuah energi baru akan tercipta. Sesuai dengan hukum kekekalan energi dari James Prescott Joule tentunya itu tidak mungkin. Karena Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain.
Namun, relativitas khusus menunjukkan bahwa massa berhubungan dengan energi dan sebaliknya dengan E = mc2, dan sains sekarang berpandangan bahwa massa-energi secara keseluruhan kekal. Secara teoritis, ini menyiratkan bahwa setiap objek bermassa dapat dengan sendirinya diubah menjadi energi murni, dan sebaliknya, meskipun diyakini hanya mungkin dalam kondisi yang paling ekstrim.
Tentunya sekarang masih dalam kondisi normal. Tapi, dengan perubahan drastis dalam 2 hari ini sudah menimbulkan kecurigaan Professor Reus. Rentang waktu 2 hari sudah menyebabkan perubahan genetik pada hewan, ini sangat mengkhawatirkannya.
Pada akhirnya Professor Reus mengundang 2 temannya seorang fisikawan dan ahli biologi. Mereka mendiskusikan tentang ini bersama.
Seminggu setelahnya mereka mendapatkan hipotesis. Bersamaan dengan itu dunia juga penuh dengan berita mengejutkan. Mulai dari banyaknya hewan yang bermutasi secara tiba-tiba. Hingga mudahnya hewan-hewan karnivora di kebun binatang melarikan diri dari kandang.
Berita ini membuat warga yang tinggal dekat hutan atau pegunungan mulai cemas. Meski belum ada kasus seseorang meninggal. Tetap saja membuat orang-orang takut.
14 hari telah berlangsung, diskusi professor Reus mencapai kesimpulan. Masing-masing dari mereka langsung bergegas untuk mengadakan konferensi pers. Namun, sangat disayangkan, teror telah dimulai.
[Mengerikan! 100 nyawa melayang diterkam Harimau dekat kawasan kebun binatang...]
[Desa terpencil dekat pegunungan musnah ribuan warga tewas!...]
[Ribuan kapal tenggelam dan para nelayan hilang!...]
Dunia kacau penuh dengan berita berdarah. Kasus kriminal kini didominasi oleh genosida hewan buas. Milter dengan sigap bergegas membantai hewan-hewan buas itu.
***
Ditempat terpencil daerah perbukitan Nemesis sedang sibuk membantai hewan ternak tetangga. Seorang wanita berlari kencang mendatanginya.
"Tidaaaaaak!! Nemu ayam kesayangan paman van membunuhnya!!"
Tersentak kejut Nemesis bingung antara tertawa atau menangis.
"Bibi tolong tenang dulu. Bagaimana mungkin ayam membunuh manusia"
Nemesis menjawab santai sambil mengayunkan parang penuh darah setelah membunuh seekor domba.
"Nemu.. tidak!! kamu baik-baik saja?"
Bibi itu terkejut ketika melihat Nemesis penuh darah seperti tukang jagal. Awalnya dia sedih dan bingung apa yang sedang terjadi. Karena banyak hal tidak masuk akal terjadi dalam sekejap mata.
"Aku baik-baik saja bibi.. ini memang aneh, lihatlah domba itu.. rumahku hampir hancur terkena serudukannya.. ini baru hewan ternak, aku tidak tau apa yang terjadi jika beruang turun dari perbukitan sekitar"
Sambil menghela nafas, pikiran Nemesis rumit. Sejak dia mengalami fenomena aneh. Nemesis sudah curiga bahwa sesuatu akan terjadi. Sebelumnya dia hanya menganggap itu cuma halusinasi. Namun, 2 Minggu berlalu semuanya telah berubah.
Awalnya tetangga yang menjadi peternak hewan bersukacita karena beberapa sapi mereka menghasilkan susu yang berkualitas baik. Bahkan beberapa perusahaan mulai menawarkan bisnis. Kepala desa tentunya bahagia dengan kesepakatan bisnis itu. Dia merasa akan dipromosikan jabatannya.
Semua itu sirna sekejap mata saat berita-berita buruk mulai bertebaran di media. Awalnya mereka juga skeptis. Hingga beberapa hari kemudian desa penuh dengan teriakan dan beberapa warga meninggal. Teror baru saja dimulai, tidak terbayangkan berapa banyak manusia yang akan terbunuh.
Hewan buas karnivora menjadi puncak rantai makanan sekarang. Bahkan hewan ternak mulai menjadi buas dan liar. Beberapa warga desa mulai terbunuh satu persatu. Terutama para sesepuh dan orang tua. Mereka tidak dapat bertahan dan melarikan diri saat hewan ternak menyerangnya.
'Mimpi buruk baru saja dimulai'
Nemesis duduk dengan memandang rumah-rumah hancur berantakan di kejauhan. Dia menggelengkan kepala lalu berjalan masuk kedalam rumahnya. Nemesis berencana menemui adik perempuan dan orangtuanya. Dia tidak terlalu khawatir karena mereka tinggal di kota.
Perkotaan relatif aman semenjak disana padat penduduk. Kota juga punya pangkalan milter dan juga polisi. Kedua lembaga itu pastinya memiliki senjata api. Jadi Nemesis tidak terlalu khawatir.
Nemesis melihat notifikasi panggilan tidak terjawab dari orangtuanya. Mereka tentu saja khawatir dengan dia. Namun, Nemesis juga heran pada dirinya. Vitalitasnya tiba-tiba melonjak sejak kejadian aneh yang dialaminya.
'Aneh, kenapa mereka sangat kesulitan membunuh hewan buas itu'
Dia baru saja mengingat kembali saat membantai hewan buas yang menyerang warga desa. Nemesis dapat dengan mudah membunuh mereka sedangkan orang lain kesulitan. Meski mereka sudah dilengkapi dengan senjata seperti parang,pedang, atau lembing.
'Sudahlah, aku sebaiknya bergegas ke Silvia. Tempatnya agak mengkhawatirkan'
Tempat tinggal adiknya terletak di sebuah kota dekat pegunungan. Untungnya itu dekat dari sini, Nemesis hanya menempuh 30 menit dengan mobil. Namun, sepertinya itu tidak mungkin menggunakan mobil sekarang. Jalanan dipastikan berantakan dan kendaraan berserakan tanpa pengemudi.
Setelah Nemesis menyiapkan peralatan dan makanan. Dia mengambil sepedanya lalu pergi meninggalkan desa.
Jalan penuh dengan bekas kekacauan. Jendela mobil pecah dan terdapat banyak bekas cakar dan gigitan dibagian luar mobil.
'Mengerikan, perbuatan beruang di bukit pastinya'
Dengan terus mengayuh sepedanya. Nemesis terus menghirup nafas pahit saat melihat beberapa mayat tidak lengkap tergeletak dijalan. Mayoritas adalah orang tua. Mereka kemungkinan sulit melarikan diri dari binatang buas.
Tak lama kemudian Nemesis melihat kota tempat tinggal adiknya. Dia melihat blokade disepanjang pintu masuk kota. Nemesis menghela nafas lega, untungnya kota masih belum tertembus oleh kerumunan hewan buas. Dia terus mengayuh sepedanya menuju kota.