"Memangnya aku bisa ngelakuin, apa?"
"Oh, enggak. Bukan apa-apa kok, ya udah yuk … kita pulang," ajak tante Rena.
Sang tante mengantar keponakannya pulang ke apartemen, mungkin dengan begitu Riana bisa sedikit lebih tenang.
"Oke, tante pulang dulu ya. Kamu baik-baik di rumah, langsung kabarin tante kalo ada apa-apa."
"Semoga aja ngga ada apa-apa." Sahut Riana.
"Iya, moga aja. Ya udah, tante pulang," pamit tante Rena, sekali lagi.
"Iya, tante hati-hati."
Selepas kepergian sang tante, Riana mencoba mencari sesuatu … apa pun itu, mungkin saja bisa dijadikan petunjuk atas penculikan Roger.
Riana tidak bisa memikirkan siapa kira-kira yang mempunyai dendam pada keluarga kecilnya itu. Hingga dalam beberapa hari ini ada saja masalah yang harus mereka hadapi.
"Apa ini ada hubungannya sama Diguna?" tebaknya.
"Kayaknya ngga mungkin deh. Yang mereka cari kan Alvin, karena Alvin mirip sama anaknya wanita itu. Kalau Roger … masa iya mereka tega nyulik anak kecil," ucapnya bermonolog.
