Matahari menampakkan cahaya yang menyilaukan mata. Terik telah menjadi kebiasaan para murid sekolah. Namun, hari ini tidak seperti biasanya siswa-siswi SMP pulang lebih awal. Pada umumnya, mereka pulang sekolah saat sore hari.
Mereka riang dengan senyuman yang melekat di bibir. Kericuhan menggema di telinga, mereka bersorak-sorai menyambut kebahagian karena pulang lebih awal. Itu seperti hadiah yang turun dari langit yang menghebohkan banyak orang.
Mungkin dikarenakan sekolah jarang memberikan waktu untuk pulang lebih awal. Apalagi jadwal yang padat serta materi yang sulit ditangkap dengan mudah, menambah beban pikiran secara berkala.
Kebahagiaan itu juga dirasakan oleh Baron, dia berteriak dengan suara yang cukup lantang. Devano melirik temannya itu sambil menggelengkan kepala. Sementara itu, Alianca menghampiri Devano. Dia berusaha untuk mendekatinya.
"Dev, kamu mau langsung pulang, ya?" tanya Alianca. Tatapannya begitu menjijikkan seperti tatapan seorang pelakor.