"Why?"
"Ehh ehh Will!" Kak Ayu memotong ucapan Wildan,
"Lu udah bisa move on dek sama Vania?" Tanya Kak Ayu dengan kening yang mengdatar, mata yang menyipit dan wajah yang memajukan ke depan.
Membuat jarak wajah nya dan kak Ayu hanya tersisa sepuluh jari lagi.
Hah? Tak salah dengar kah kuping Wildan?
Wildan memutar kepalanya, menajam kan tatapan matanya. Warna bola mata yang berwarna coklat dengan bulu mata lentik, menatap wanita di sampingnya dengan intes.
"No...gua cuman nanya aja Wil, how can gitu? Bukan maksud apa apa.." Bantah kak Ayu,
"Gua belum move on, cuman nyari duplikatnya aja."
"Emang ketemu duplikatnya?"
"Not the same but not bad." Balas Wildan sembari berdiri dari posisi tidurnya.
Wildan menarik ponsel di meja depan sofa "Bentar Drista nelpon." s aww
Dan dengan cepat Wildan berlari menjauh dari arah kak Ayu.
"Apa Bestiee?!" Sapa Wildan dengan nada tinggi, baru saja menempel layar ponsel di pipi nya.