"Buatan Pacar gua lah!" Rizal meraup abis pundak Vania.
Dan dengan wajah Manis Vania hanya membalas dengan senyum tipis nya dan wajah terkekeh nya saja.
Betapa manis sambutan nya dan betapa tergores hati nya. Dua hal yang terjadi d sama waktu, antara bahagia dan sedih.
"Ohh...buatan pacaran loh?" Ibu jari Wildan menunjuk ke arah Gadis yang Rizal rangkuk dengan erat.
Dengan mata kepalanya sendiri ia melihat telapak tangan Rizal berpindah, yang awal tertahan di pundak seketika berubah meraup telapak tangan Vania yang meganggur di bawah. Genggaman tangan Rizal seakan sangat erat.
Jantung nya seakan berdetak lebih cepat, nafas nya terasa sesak. Dan ada sedikit bunyi kaca tergores yang bersumber dari dalam hati nya.
"Mau sarapan apa mau nunjukin pacarnya?" Kak Ayu membalik badan nya menghadap kedua sejoli yang sedang bergenggam tangan ria.
"Eh iya iya kak.." dengan cepat mereka langsung memutar arah dan bergegas turun.