GEDUBRAK!
Pintu kamar terbuka dengan lebar, dan membanting ke dinding belakang.
BRAK!
Badan Gadis kecil terjatuh menimpa pangeran yang tenggah merakit rak lemari Bayi.
Sontak satu isi rumah bergegas menuju titik suara yang muncul bergelegar.
Badan Vania bergelantung di atas tubuh lelaki berkulit sedikit coklat. Lelaki yang tenggah merangkai lemari dengan sangat fokus tertimpa oleh bidadari yang entah dari kayangan mana.
Dagu Vania tepat mendarat di atas bahu kokoh Wildan.
Wangi badan Wildan yang memiliki khasnya sendiri. Seperti wangi Coklat namun lebih kuat lagi.
Seperti dark choco.
Dan bau ini lah yang hanya beberapa kali menusuk ke hidung Vania namun selalu membekas baunya.
Dan untuk pertama kali nya, ia dapat mencium aroma ini kembali namun dengan jarak yang dekat.
Bukan hanya dekat namun memang tak ada jarak lagi antara hidung Vania dan bahu Wildan.
"Vania Vaniaaa!"