Aisyah semakin kesal saja setelah keluar dari kantor keamanan. Ada pesan terakhir tadi dari Salsa tidak dia baca, karena ponselnya buru-buru dikumpulkan. Ia ingin membalas jika dirinya sekarang sudah tidak di kota itu. Namun karena ponselnya harus di simpan di kantor, jadi Aisyah tidak sempat membalas.
"Mbak Aisyah sudah makan?" tanya Mbak Anggun pada Aisyah yang masih terlihat murung. Wajahnya kusut, matanya memerah menahan tangis. Sepertinya gadis itu memang begitu kesal saat merasakan ketidaknyamanan di pesantren saat ini.
"Belum Mbak," jawab Aisyah dengan tidak semangat. Pikirannya kembali teringat pada rumahnya yang begitu nyaman. Aisyah sangat tidak suka keramaian seperti saat ini.
"Ya udah Mbak Aisyah makan dulu, biar nggak lapar. Mumpung belum magrib Mbak," ucap Mbak Anggun. Mbak Anggun begitu perhatian dengan Aisyah karena merasa kasihan.