Bab 48.
Entah sudah berapa lama aku tertidur, kemudian tersentak karena mendengar suara ribut-ribut di halaman rumah. Sambil menggeliatkan tubuh, aku turun dari ranjang lalu mengintip lewat gorden jendela kamar. Sepertinya ada sepasang suami istri sedang bertengkar. Tapi wajahnya tak begitu kelihatan olehku, apalagi baru bangun tidur.
Aku keluar kamar mencari anak-anak, tumben tak ada di ruang tivi. Ku buka kamar mereka juga tak ada kelihatan batang hidungnya. Sepertinya mereka keluar, ku lihat pintu depan terbuka sedikit. Jiwa kepo ku pun meronta ingin tau ada kejadian apa di luar.
Kreek ... pintu ku buka lebar, terlihat orang ramai berkerumun. Gegas aku berjalan ke arah suara itu. Dan ... ternyata
Rani sedang bertengkar dengan Papanya. Kenapa mereka ribut di depan rumahku?
"Kebetulan kamu keluar, Nay. Mana Beni?" tanyanya dengan suara bergetar.
"Dia kerja," jawabku.
"Ngapain kamu ke sini," tanyaku penasaran.