Bab 49.
Kami pun keluar kamar saling bersamaan, Sinta berada di bagian depan, dan aku mengekor di belakangnya. Langkah kaki mulai mendekati pintu, Sinta mengintip dari balik gorden jendela ruang tamu dan ia pun kaget setengah mati. Lalu berbisik di telingaku.
"Bu ... di luar ada lelaki gondrong memakai masker!"
"Haah ... siapa orang itu?" tanyaku takut.
"Enggak tau lah, kan pakai masker."
"Duhh ... bagaimana ini Sin, mana gak ada ayahmu lagi di rumah," bisikku pelan.
"Udah, gak usah di bukain, Bu! Biarin dia mengetuk pintu sampai capek."
"Kalau orang jahat ngapain ketuk pintu, ya," pikirku.
Tak lama terdengar suara memanggil namaku dengan sebutan Kak Nayla. Sepertinya aku kenal suara itu. Kali ini giliran aku yang mengintip dari balik gorden jendela, dan ternyata ... wajahnya mirip dengan adikku si Derry. Aku perhatikan sekali lagi, sepertinya memang dia. Perlahan aku merapat ke pintu sambil bertanya siapa di luar sana.
"Aku Kak," jawabnya.
"Aku siapa," tanyaku lagi
