Bab 36.
Pagi ini, Bang Ben terlihat lain dari biasanya. Ia kelihatan rapi, memakai baju kemeja dan celana berbahan kain. Di meja tamu nampak berserakan beberapa lembar kertas putih beserta map biru. Ia menuliskan sesuatu di atas kertas, sepertinya sedang menulis surat lamaran kerja. Di tulis tangan dengan rapi, tak lupa tanda tangan serta di bubuhi materai sepuluh ribu. Terlihat senyum sumringah tersungging dari ujung bibirnya.
Sarapan sudah ku hidangkan di meja dapur. Anak-anak pun sudah selesai mandi. Mereka berkumpul di ruang tivi.
"Tumben pagi-pagi Ayah sudah rapi?" tanya Raka.
"Semalam Ayah kemana, kok gak ada di dalam kamar?" si bungsu Nina bertanya dengan polosnya.
"Aihhh ... macam wartawan aja, banyak yang nanya ke Ayah," sahut Bang Ben sambil memonyongkan bibir.
"Ini, Ayah jawab, ya! Ayah hendak pergi melamar pekerjaan. Dan semalam Ayah tidur di bengkel."
"Jadi Ayah mau punya dua pekerjaan, ya?" tanya Raka lagi.