Bab 40.
Kalau luka Bang Ben sudah sembuh, aku berniat membawanya ke tempat tukang urut. Kak Eli kaget melihat kondisi Bang Ben yang banyak di perban. Ia hampir menangis saat ku jelaskan kronologi peristiwanya. Ponakan Bang Ben ini kebetulan seorang perawat. Ia paham cara mengobati luka lecet serta mengerti obat-obatan. Ia periksa suhu tubuh Bang Ben memakai alat pengukur suhu yang selalu tersedia di mobilnya.
Sedangkan Kak Eli membawa buah-buahan serta vitamin untuk Bang Ben. Terlihat sekali ia sayang dengan adiknya. Anak-anakku juga di bawakan camilan, makanan ringan. Mereka langsung kesenangan, riuh suaranya saling berebut jajanan. Sinta hanya tersenyum melihat tingkah kedua adiknya.
******
Kak Eli menceritakan semua tingkah Bang Sanif pada kami. Bang Ben terlihat mulai memijat dahinya. Ia pun masih harus banyak istirahat, belum boleh banyak bicara dan berpikir. Sementara Kakaknya datang ke sini malah curhat segala.