Chereads / Impian Seorang Anak Petani / Chapter 12 - Kenapa Tidak Kaya

Chapter 12 - Kenapa Tidak Kaya

demi masa yang di janjikan Allah, dan demi  waktu yang telah tegelam di pelupuk Sana, 

Hidup yang penuh misteri ini terkadang tidak sadar diri di mana tempat manusia hidup dan kapan ajal akan menjemput, pernah kah berpikir kadang diri ini begitu capek menghadapin segala hal, ingin menyerah terkadang down itulah manusiawi.

hidup yang penuh dengan rintangan dan tantangan membuat semua orang sibuk dengan hal itu perjalanan yang rumit tidak sukar di lalui. " Huff ya begitulah manusia " Kata ku dalam batin,  Akhir semester ini hidup saya begitu kacau banyak mengulur waktu di mana harus di sawah, dan kadang harus mengisi waktu luang.

terkadang melihat orang-orang terbawa pikiran, Andaikan bisa di posisi mereka, dan kenapa saya tidak Kaya.? pertanyaan itu timbul dari hati saya namun teringat sama pesan Papa yang pernah nasehatin.

"Anisa apa kamu bosan dengan hidup mu sebagai anak Papa"?  Saya yang tersenyum mendengar Ucapan papa,

"Anisa perlu kamu ke tahui bahwa hidup penuh dengan banyak arti, kekayaan adalah nomer sekian dari semuanya Nis bersyukur dengan apa yang engkau miliki adalah jauh lebih berharga dari segalanya" mendengar nasehat Papa jadi ingin tau apa makna hidup sebenarnya.

"Pa kenapa Kita tidak kaya"?  pertanyaan itu timbul dari saya " Anisa kenapa Kamu berpikir seperti itu apa kamu tidak kaya?" pertanyaan itu malah timbul berbalik arah kepada saya,

" menurut  Papa apa kita sudah Kaya?  Papa malah milih tersenyum dan berkata

" Anisa jika hidup hanya di songsong untuk memiliki semua itu apalah arti hidup, perbanyak lah bersyukur dengan segala yang di miliki ke bahagian tidak di ukur dari kekayaan, kayakan hatimu maka segalanya yang engkau miliki akan merasa cukup Nis, teruslah semangat jangan biarkan segalanya meng hambat dirimu" Papa tidak pernah bosan mengingatkan saya kadang saya  mengagap Papa adalah sahabat saya sendiri 

" Terima kasih Pa, Papa adalah yang terbaik" 

dalam hati kecil ku berkata saya Janji tidak akan mengecewakan Papa.

" Papa sebagai orang tua cuma bisa nasehati Kamu Nis, Segalanya tidak bisa Papa berikan kecuali Kamu berusaha sendiri" saya terharu mendengar Papa.

" Anisa tidak minta apa-apa Pa, cuma Doa yang Anisa minta tidak lebih"  tutur ku kepada Papa 

" Iya Anisa Doa orang tua tidak perlu kamu minta cuma saat Papa merem saja tidak berdoa untuk Anak-anak Papa"

" Terima kasih banyak Pa, selama ini telah mengayomi Anisa"  Papa yang dari tadi duduk sambil ngobrul  sama saya tidak terasa hampir satu jam,  saya segera pamitan dan pergi menyelesaikan tugas kuliah

Pa Sudah dulu ya pa Anisa mau mengejarkan tugas Anisa Dulu" 

"Iya sudah Nis kerjakan tugas kuliah mu dulu"

" Iya Pa, baik Anisa kerjakan dulu "  

Saya yang mengerjakan tugas kuliah tentang pemasaran bisnis butuh waktu beberpa menit untuk mengerjakannya sedangkan Dosen pembimbing ku meminta untuk segera untuk di selesaikan, setelah selesai semuanya saya mengecek ulang yang saya tulis, agar setelah di cek oleh dosen saya tidak perlu memperbaiki ulang.

Bersambung..