Chereads / Impian Seorang Anak Petani / Chapter 16 - Serpihan Kata

Chapter 16 - Serpihan Kata

Setelah pengumuman Sikripsi saya di nyatakan Lulus, serasa berada di atas angkasa yang luar biasa saya mempunyai ke bahagian tersendiri, yang dapat saya rasakan. Begitu pula sebaliknya Orang Tua saya senyum di wajah mereka terpancar, melihat Anaknya lulus.

Seolah  Dunia dan segala Isinya ikut menari menyaksikan ke bahagia saya, bagai mana tidak awalnya yang tidak mungkin menjadi kenyataan, Banyak yang saya ragukan mulai dari mau masuk kuliah dan segalanya saya rinci, serasa tidak mungkin untuk membayarnya apa lagi berpikir menuju ke suksesan impian ada tapi yang mau meng hujudkan  amatlah sukar untuk ku lalui.

merasa tidak mungkin, namun hati saya berkata saya harus berjuang kalo bukan diri saya siapa lagi..? Hati yang terus memberontak Akhirnya Saya memutuskan untuk kuliah Saat itu juga, Bismillah saya melangkahkan kaki tampa biaya serupiah pun dari Orang Tua saya,

saya membawa bekal ke yakinan, dan doa hingga titik Akhirnya saya Sampek semester Akhir luar biasa kuasa Allah menunjukan jalan bagi Orang yang mau bersungguh-sungguh berjuang dan bekerja keras.

Serpihan kata saya uraikan dan saya catat dengan tinta Emas, Tuhan engkau yang selalu memberiku jalan dan kekuatan untuk bangkit kembali nikmat mu sungguh tidak terduga tapi diri Ini kadang qofur atas sebuah nikmat hidup.

kulihat Papa dari ke jauhan  yang baru datang dari ladang bajunya yang penuh tanah semua badan yang kurus lesung ku menetes kan Air mata, terharu  dan mau memberikan kejutan  saya Hampiri Papa dan mulai melangkahkan  Kaki,  ku Sapa Papa dengan lembut.

"Pa, Anisa mau bilang sesuatu sama Papa.?" Ujarku

"Iya Nis,  kamu mau bilang apa.?"

"Hari ini hari ke bahagian Anisa Pa, tau tidak kenapa" Papa sambil menoleh ke arah ku penasaran

"Kenapa Nis, Papa mana tau kalo kamu tidak bilang" Saya sambil tersenyum dan berkata.

" Hari ini Anisa lulus skripsi Pa" Dan Papa kaget.

mendengar itu semua

"Yang benar kamu Nis," Rasa tidak percaya Papa kepada Anisa.

"Iya Pa, Anisa di nyatakan Lulus"  Saya Sambil tersenyum bahagia banget kerena melihat Papa bahagia.

"Selamat ya Nis, Kamu sudah lulus Lebih giat lagi ya, jangan pernah cepat puas akan pencapaian mu" Sambil Lalu Papa memberiku ucapan Selamat dan juga nasehat hidup

"Iya Pa, terima kasih banyak ya Pa"

"Iya Anisa, Papa mandi dulu ya soalnya badan Papa kotor"  ucap Papa

"Iya Pa,  silakan " Dan saya pun ke Mama yang lagi ngupas bawang.

"Ma setelah Lulus kuliah Anisa mau kerja ngelamar kantoran ya Ma"? saya yang minta izin ke Mama buat kerja karena saya yang kerja sambil kuliah itu cuma cukup biaya hidup saya yang kuliah selebihnya uang itu buat kebutuhan adik saya.

" Mama tidak ngelarang kamu Nis kemanapun jalan yang kamu pilih Mama ngedukung selama itu baik" Saya salut kepada keluarga Ku sendiri

karena saya selalu dapat dukungan dari mereka semua mereka juga tidak pernah mengekang ku, keluarga ku adalah semangat terbesar dalam hidup ku, kata ku dalam hati.

" Terima kasih Ma, Mama selalu dukung Anisa walaupun dalam segi ekonomi tidak ada sedikitpun Anisa dan juga adik-adik Anisa kalau masalah mencari Ilmu Mama sama Papa selalu me nomer satukan"

"Iya Anisa, Mama begini agar kalian tidak seperti Mama dan Papa mu yang tidak punya pendidikan tinggi" dan Mama memeluk Anisa.

" Saya bangga punya Mama"

Kataku ke mama.