Arga begitu malas untuk pergi jauh dari istri tercinta, tapi pekerjaan selalu memaksakan agar dirinya tetap pergi.
"Devan, apa saya harus pergi ke Surabaya pekan ini?"
"Iya pak, karena bapak harus mengunjungi beberapa projecet baru disana,"
"Apa tidak bisa di wakilkan oleh kamu saja," ungkap Arga, kesal. Hatinya terasa begitu berat untukpergi meninggalkan Fely saat ini.
"Tidak bisa pak, karena ini juga sudah perintah dari atasan yang ada disana juga," ungkap Devan.
"Huh!! Ya sudahlah atur saja keberangkatan saya," dengus Arga beralih ketempat duduknya dan tersandar.
"Baikalah pak, saya permisi," pamit Devan.
Terlalu banyak kerjaan yang harus di urus hingga waktu bersama keluargga terpaksa terpotong, semua semata-mata demi uang.
"Baru kemarin aku pulang dari Bali, dan kini aku juga harus pergi lagi dan meninggalkan Fely dalam kesendirian,"
"Hmmm, menyebalkan sekali," keluh Arga, sambil memegangi kepala.
"Fely lagi apa ya?" batinnya, menarik ponsel dari saku celananya.