"Selamat pagi sayang," sapa Fely, memeluk Arga dari belakang.
"Pagi juga sayang, membalas dengan kecupan di kening Fely.
"Kok kamu udah bangun si? Tumben banget?" heran Fely, kakinya turun untuk membuka gorden yang masih tertutup.
Menatap Arloji yang masih menujukan pukul 06:15 pagi, Fely heran tak biasanya Arga bangun sepagi ini, kalaupun bangun pagi pasti malamnya bicara dulu.
"Kamu ada mas?" tanyaku heran, menatap Arga yang sibuk dengan ponselnya.
"Eee-ee ini, aku ada kerjaan. Tapi, males banget,"
"Kenapa malas? Bukanya itu hobyy kamu," beralih duduk di samping suaminya.
"Iya, masalahnya ini kerjaan harus keluar kota. Masa iya aku harus tinggalin kamu?," tatap mata Fely dengan lekat.
Ponsel segera Arga letakan di atas kasur, tangannya meraih tubuh seksi Fely yang masih terbalut kain putih dan rambut panjang terurai.
"Aku masih ingin bersamamu sayang," bisik pada telingan Fely, tangannya mulai membelai rambut Fely.
