Malampun terlihat terang dengan sinar bulan yang di dampingi dengan bintang.
Saat itu Bunda meminta Kasih untuk keluar membelikan terang bulan manis. Kasih pun mengabulkan permintaan Bunda.
Untungnya didekat rumah Kasih terdapat penjual terang bulan manis dan Kasih pun tak susah payah lagi untuk mencari penjual terang bulan.
Sesampainya disana Kasih bertemu dengan Iki.
"Iki, kamu ngapain disini?" tanya Kasih.
"Oh, ini lagi beli terang bulan" jawab Iki.
Kasih pun mengangguk.
Namun melihat penampilan Iki, sepertinya ada yang aneh, seperti ada sesuatu yang telah ia sembunyikan.
"Kenapa liatinnya kayak gitu, rindu yah" ucap Iki sambil mendekati Kasih.
"Habis belom terang bulan, kamu mau kemana lagi?" tanya Kasih.
"Pulanglah" jawab Kasih.
"Kamu nggak bohong kan sama aku" ucap Kasih sambil menatap Iki.
"Iya, aku nggak bohong" ucap Iki.
"Tapi kok gue ngerasa Iki mau lakuin sesuatu" ucap Kasih dalam batinnya.
Tak lama kemudian Bunda Kasih pun datang.