Setelah beberapa hari Kasih tak pernah bertemu dengan sosok misterius tersebut dan hal itu membuat Kasih penasaran kemana dan dimana sosok itu sekarang.
Seperti biasanya Kasih berjalan sendirian menuju ke halte bus, saat itu juga Iki datang.
"Oiii, mau ikut nggak?" tanya Iki.
"Nggak makasih" jawab Kasih.
"Ikut aja, lagian busnya juga belum datang" ucap Iki.
"Nggak usah gue naik bus aja" ucap Kasih.
"Lo nungguin orang itu lagi yah?" tanya Iki.
"Bukan urusan lo, mending sekarang lo pergi deh" jawab Kasih.
"Kalau lo ngusir gue itu sama halnya orang itu nggak bakalan dateng kesini" ucap Iki.
"Apaan sih, emang lo kenal sama orang itu?" tanya Kasih.
"Mmmm, gue tau pasti pacar lo kan?" ucap Iki sambil tersenyum.
"Udah deh nggak usah gangguin gue" ucap Kasih.
"Lo kangen sama dia?" tanya Iki.
"Udah sana pergi, lo mau tau aja urusan orang" ucap Kasih dengan marah marah.
"Santai aja nggak usah marah marah nanti lo cepet tua terus lo keriputan deh" ucap Iki.