Keheningan malam membuat beberapa orang terdiam dan tertunduk. Mereka terlihat seperti kehilangan arah dan berputus asa. Seketika mereka meneteskan air mata dan tak ada yang bisa menenangkan mereka saat ini.
Saat kita tengah kehilangan seseorang yang kita sayangi, maka kita tak bisa berbuat sesuatu dan kehilangan arah. Penyelamat yang mereka idamkan tak tahu entah kemana. Mereka memukul dada karena sesak. Mereka bahkan terduduk di tengah jalan, untungnya tak ada kendaraan yang lalu lalang di jalan itu.
Tak lama kemudian mereka pun akhirnya pergi dengan pipi yang basah akibat air mata.
Kedua gadis menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Mereka berdua juga melihat langit-langit rumah. Mereka terdiam sambil memejamkan kedua matanya. Sementara kedua pria juga melakukan hal yang sama.
Beberapa menit kemudian, Kasih terbangun dan mengambil ponselnya, ia kembali menghubungi Iki, namun tak ada yang menjawabnya. Kemudian Kasih melemparkan ponselnya hingga Naura terkejut dan terbangun.