Semua mata kini tertuju pada Andre.
Malam pun terasa dingin saat itu.
"Gue salut ngeliat persahabatan kalian" ucap sosok tersebut sambil bertepuk tangan.
"Gue balik sekarang, dan gue udah nggak punya urusan lagi sama lo" ucap Erik.
"Disini nggak boleh ada yang pergi begitu saja. Semuanya masuk dan bawa dia dan juga kurung mereka semua dalam ruang bawah tanah" ucap sosok tersebut.
Tiba-tiba masuklah rombongan orang yang memakai jaket hitam dengan pistol di tangannya. Semuanya pun mengikutinya karena mereka takut tertembak.
Mereka kemudian di ikat dan kedua matanya ditutup.
Sementara Sesil ikut bersama sosok itu dengan mobil yang lain.
"Jadi lo suka sama Iki itu" ucap sosok tersebut.
"Gue rasa lo udah denger semuanya, jadi nggak perlu nanya ke gue lagi" jawab Sesil.
"Lo berani juga memilih dia dibandingkan gue" ucap sosok tersebut.
"Lo sendiri yang khianati gue dulu" balas Sesil.
"Lagian gue berbuat kayak gitu karena Ayah lo sendiri" ucap sosok tersebut.
