Chereads / Setelah Kehadiranmu / Chapter 14 - Bab 14

Chapter 14 - Bab 14

bab 14

ceklek

pintu kamar mandi terbuka Anne melangkah kan kakinya keluar dari kamar mandi sambil menarik-narik lingerie agar menutupi pahanya. sungguh ia sangat tidak nyaman.

'sampai kapan aku harus seperti ini' desah Anne ia berjalan mendekati jendela berusaha mengecek apakah bisa ia keluar melalui jendela ini.

sialnya jendela nya pun terbalut jeruji besi. tempat apa ini? apakah ini penjara? kenapa ruangan ini seperti di desain layaknya penjara di istana? Anne melongo ketika matanya melirik ke luar jendela tidak..tidak ia akan mati konyol jika harus melompat keluar lewat ini.

Anne bahkan tidak tahu ia sekarang berada di mana. suasana nya terlihat sangat aneh dan berbeda dari new york. ketika badan Anne berbalik dan tidak senagaja matanya melihat sebuah kalender dan disana tertulis Meksiko

what meksiko?

Anne mengernyit, jangan bilang kalau aku sekarang ada di meksiko?

ceklek...

astaga! pintu terbuka dan membuat Anne terperanjat kaget.

"nona, anda sudah di tunggu Sir di meja makan. ia akan menunggu nona dalam 5 menit kalau tidak tuan yang akan menarik paksa nona" kata Maurenz yang masih berdiri di depan pintu.

"baiklah" jawab Anne sambil menghela napas

'baiklah kau harus pasrah Anne jika tidak lelaki serigala itu akan kembali menyiksamu' dengan malu-malu Anne melangkahkan kakinya keluar kamar menuju ruang makan tangan nya tak henti-henti menarik lingerie untuk menutup bagian tubuhnya di sana sudah ada Zack dan beberapa ajudan nya di sudut ruangan.

"berbalik" ucap Zack meminta para ajudan nya untuk berbalik dan tidak melihat Anne

para ajudan pun berbalik dan menghadap ke dinding

mata Zack masih tertuju ke arah Anne melihat nya menggunakan lingerie merah muda yang menyatu di kulit putih mulusnya.

Anne melihat Zack yang sedang menatap nya tatapan itu seperti tatapan harimau yang sedang ingin menerkam nya. perasaan malu dan takut menyelimuti Anne.

"apakah aku boleh makan di dalam kamar saja?" tanya Anne

"duduk sana disini" balas Zack setelah sadar dari kebodohan nya.

karena permintaan nya tidak di turuti Anne pun menarik kursi yang jauh dari Zack ia sungguh tidak ingin dekat dengan pria mesum itu

"kenapa kau duduk sangat jauh sekali" ucap Zack yang mencoba merilekskan suasana bisa-bisanya jantung nya berdebar melihat jalang miskin ini.

Anne tanpa sadar tidak menjawab pertanyaan Zack matanya masih sibuk mencari celah alur untuk mencari cara keluar dari istana neraka ini.

"tidak perlu membuang-buang waktu untuk kabur dari sini. karena kau hanya akan menghabis kan waktumu saja" kata Zack yang seolah tau apa yang ada di dalam fikiran Anne.

"boleh aku bertanya sesuatu?"

"hm silahkan" kata Zack yang asik memotong roti sarapan nya tanpa melihat ke arah Anne

"ini dimana?"

Zack mengangkat wajah nya dan menatap Anne dengan nada bicara santai ia menjawab " meksiko" ucapnya sambil menyeringai"

"Me- meksiko?"

"eung" Zack mengangguk.

"kau.. sampai kapan kau akan mengurung ku seperti ini?"

"sampai aku puas bermain dengan mu"

Glekk.

"aku ingin kembali ke New York" balas Anne dengan nada memelas.

"sekarang makanlah, sebelum aku melakukan hal-hal aneh padamu dan tidak menghiraukan bunyi keroncongan pada perut mu itu"

'hal aneh? apa lagi yang akan di lakukan pria gila ini' tangan Anne gemetar

mau tak mau Anne meraih sendok dan mulai menyantap makanan nya daripada pria gila itu melakukan hal-hal aneh lagi pada dirinya. akan lebih baik ia menuruti saja kehendak pria ini.

sementara Zack larut dalam tontonan nya, entah sejak kapan Zack melirik lagi gadis itu menyaksikan gadis itu makan dengan sopan dan anggun sesekali tangan nya menarik-narik lingerie yang naik di paha nya.

gadis ini apakah kepolosan nya memang hanyalah kedok atau dia memang seperti itu? Zack mulai meragu dan ingin mengenal Anne lebih jauh. Zack akaan mencoba mencari tau.

"aku sudah selesai, apakah aku boleh kembali ke kamar"

"kau sudah selesai?" tanya Zack terkejut saat melihat piring gadis itu sudah kosong

"aku belum selesai, duduk disana dan jangan bergerak sebelum aku perintahkan" kata Zack lagi tanpa memberi waktu Anne menjawab pertanyaan nya sebelumnya.

Anne mengernyit, siapa sebenarnya laki-laki gila ini. apa yang ia inginkan dari dirinya. kenapa dia menawan ku? apa untung nya coba? dia bahkan tidak seperti orang meksiko. logat bahasa nya pun tidak seperti orang meksiko.

"jangan berani-beraninya menatap ku" bentak Zack membuat Anne terkejut karena ia menatap Zack beberapa saat.

'apakah kau sekarang terpesona padaku? dan sekarang menginginkan ku memasuki mu? oh ayolah memohonlah padaku untuk segera menindih mu. kan ku maafkan semua kesombongan mu kemarin'

Anne dengan segera memalingkan wajahnya ke arah para ajudan yang sedang membelakangi mereka. 'syukurlah mereka tidak melihat ku memakai pakaian konyol ini' gumam Anne.

"kenapa kau menatap mereka? apakah kau ingin tidur dengan mereka?!"

"apa? kau gila!!! aku tidak segila itu pada seks seperti mu."

"lalu kenapa kau malah menatap mereka?"

"karena aku bilang aku tidak boleh menatap ke arah mu!"

"kau kan bisa melihat ke arah lain!"

astaga apa-apa an ini Anne bergidik ngeri

"ya sudah kau hanya boleh menatap ku, jangan lihat pria lain selain aku"

"najis.. aku tidak ingin mengotori mata ku"

"apa kau bilang?" Zack berdiri dari duduk nya dan menghampiri Anne.

"coba katakan sekali lagi, apa yang barusan kau bilang" Zack menarik naik dagu Anne hingga kedua bola mata mereka bertemu

"aku bilang aku tidak ingin mengotori mata ku dengan menatap mu" kata Anne dengan pengejaan yang penuh penekanan

"diam! kau sudah terlalu banyak omong kosong"

"kau pria gila yang pernah aku temui, kau seperti psikopat gila. menyedihkan!" Anne menyeringai membuat Zack terpana. bisa-bisanya seringai Anne terlihat begitu menggemaskan dan sexi

rahang Zack mengeras dengan sekali tarikan tubuh Anne kini sudah berada di atas pundak Zack

"heiii!!! turunkan aku!! kau gilaa apa!" teriak Anne memukul-mukul pundak Zack. tetapi Zack tidak menghiraukan nya.

Zack tidak menghiraukan teriakan Anne dan berjalan menuju kamar nya. membawa gadis yang berada dalam gendongan nya itu ke dalam kamar.

melemparkan nya di atas ranjang kingsize berwarna putih. lalu menyingkap paksa lengan bajunya hingga menampakkan kulit putih. Zack mengecup pundaknya lembut. tanpa fikir panjang Anne segera mendorong tubuh Zack kesampingnya. Zack benar-benar sudah kehilangan akal. ia hampir tidak bisa menahan napsunya terhadap Anne.