Chereads / Obsession Or Love / Chapter 14 - Sarapan darimu

Chapter 14 - Sarapan darimu

Pagi-pagi sekali, Azumi sudah sampai di depan kantornya. dia merenggangkan sedikit punggungnya yang terasa sangat pegal. seperti anak muda pada umumnya, dia menghabiskan banyak film selama satu malam. bahkan dia baru tidur saat jam 2 Lewat, itupun karena dia sudah berpikir bahwa pagi ini harus bekerja. jika saja dia tidak berpikir seperti itu, mungkin kegiatan menonton film masih berlanjut hingga pagi.

matanya masih sangat mengantuk, langkah kakinya yang sudah memasuki lift dan dengan lemas memilih bersandar di dinding saja, ketika pintu lift hampir tertutup, saat itulah seseorang masuk dengan sangat cepat. aroma parfum cukup familiar di penciuman Azumi, wanita tersebut mengangkat wajahnya dan melihat bahwa di depannya sudah ada Jacobs dengan wajah yang Sangat tampan.

"Hai.. selamat pagi." kata Azumi yang langsung menyapa dengan senyum kecilnya.

"Hai, kau sakit?." tanya Jacobs.

"Tidak, aku merasa baik-baik saja."

"wajahmu masih sembab dan pucat, apakah tidurmu cukup?."

"Ya.. aku rasa, aku tidur sangat larut."

"Apa yang kau lakukan? kau bekerja hari ini dan tidur Sampai larut." Jacobs bertanya sedikit penasaran, entah bagaimana nalurinya membawa dia untuk bertanya hal-hal yang seharusnya tidak benar-benar di tanyakan.

"aku menonton banyak film, setidaknya hari liburku membuatku sangat nyaman." Azumi berkata dengan sedikit malu, Karena dia memang selalu bersikap seperti Anak-anak, menonton film sampai pagi dan lupa waktu adalah kenikmatan yang tiada tandingan baginya.

"Banyak wanita yang suka menghabiskan waktu dengan menonton saja?." tanya Jacobs yang sepertinya kurang paham akan hal-hal seperti itu.

"Tidak tau, kalau aku suka seperti itu."

"kau memang selalu Berbeda." Jacobs tanpa sadar mengacak rambut wanita di depannya, setelah itu pintu lift berbunyi dan mereka sama-sama keluar dari sana.

"Kenapa kau sudah datang pagi-pagi sekali?." tanya Azumi, mereka berjalan bersama memasuki ruangan yang masih sepi. dan memang hanya mereka berdua saja di dalam sana.

"Aku suka melakukan aktivitas lebih awal, bagiku datang lebih pagi akan menyenangkan. apakah kau sudah sarapan?." Mereka duduk di bangku masing-masing, Sekali lagi Azumi merenggangkan tubuhnya dan matanya sedikit menyipit.

"Tidak, aku akan makan siang saja. Masih ada waktu 65 menit hingga jam kerja di mulai, aku mau tidur sebentar. jangan ganggu aku." ungkap Azumi dengan jujur, dia sudah menggeser Beberapa barang di depannya dan menaruh kepalanya ke meja kerja.

Jacobs yang melihat itu hanya diam saja, lelaki tersebut sudah tidak mengatakan apa-apa. dia memilih mengeluarkan handphone dan bermain game saja, dia memang selalu seperti itu saat bangun pagi. walaupun sebelumnya dia tidak bekerja, tapi dia memang selalu datang lebih awal di setiap perkuliahan. Tampilannya yang suka seenaknya sendiri, tidak semerta-merta membuatnya menjadi lelaki pemalas. sejujurnya dia sangat rajin jika menyangkut hal-hal penting.

Dengkuran halus sudah terdengar di balik bibir Azumi, wanita itu benar-benar tertidur dengan nyaman. Jacobs melihat bagaimana sang wanita yang begitu polos menutup mata saja tetap terlihat cantik, diam-diam Jacobs memotret pemandangan indah di depannya. Dia kemudian tersenyum dan memilih untuk kembali memotret beberapa lagi, setelahnya dia berpura-pura sibuk dengan Handphonenya. padahal dia sibuk melihat-lihat hasil dari foto tersebut. "cantik sekali." katanya tanpa sadar.

Satu jam setelahnya, ketika semua karyawan sudah datang satu persatu. saat itulah Azumi merasa terusik, apalagi mendengar suara Lily yang

begitu menggelegar didalam ruangan

"Wah.. Temanku ini benar-benar datang pagi dan sekarang tertidur. apakah kau sudah sarapan?." tanya Lily dengan suara yang masih tidak mengecil sama sekali.

"Belum, aku akan makan siang saja. lagipula aku malas membeli makan keluar." ujar Azumi, yang masih mencoba menggerakkan lehernya yang cukup pegal.

"Itu di sampingmu, bukankah itu makanan? Wah! kau membeli makanan mahal dari salah satu Restauran? apakah hari ini ada perayaan? astaga! kau membeli dua porsi? pasti ini untukku!." Lily sudah mengambil paper bag yang terbungkus rapih, lalu dia mulai melihat isi di dalamnya. "Daging panggang super lezat! kau benar-benar membuang banyak uang untuk mentraktir aku? kau sahabat terbaik Azumi!."

ucapan Lily tidak terlalu di pahami oleh Azumi, wanita itu masih bingung karena baru bangun tidur. Ketika dia mendengar suar notif di ponselnya, saat itulah dia tau bahwa Jacobs mengirim pesan padanya. [Makan sarapan itu, aku membelinya untukku tadi. tapi setelah aku lihat ternyata dagingnya kurang membuatku berselera, jadi aku berikan saja padamu. aku tau kau bisa makan apa saja].

Isi pesan tersebut membuat Azumi tersenyum kecil. "Ck! apakah dia benar-benar melihat isi di dalamnya?." kata Azumi yang paham bahwa ini hanya akal-akalan Jacobs saja. Sang wanita tau bahwa lelaki itu memang mau memberikan sarapan, tapi tidak mau terlihat sebagai bentuk perhatian.

Hati Azumi menghangat, dia tidak pernah di berikan makanan selain dari sahabat dan ayahnya saja. lalu sekarang? ada satu lelaki yang sudah memberikan sesuatu padanya, makanan mahal yang dia maksud oleh Lily tadi. jadi seberapa mahal?

"apakah rasanya enak?." tanya Azumi yang Sudah melihat salah satu kotaknya terbuat dari bahan khusus, daging di dalamnya terjaga dengan baik. bahkan masih sangat hangat dan aroma memenuhi penciuman Azumi.

"ASTAGA! aku bahkan tidak pernah makan daging semahal ini? kau membelinya dimana? apakah kau sudah punya banyak tabungan untuk mentraktir aku makanan mahal ini? aku sangat tau harga daging di restauran ini! harganya bisa satu bulan gaji kita. Mahal sekali bukan? aku merasa tersanjung saat kau memberikan ini sebagai bentuk persahabatan kita. ayo kita makan secara perlahan! aku yakin rasanya akan sangat lumer di mulut." Lily sangat bersemangat, wanita itu sudah mengambil satu set alat makan yang memang di sediakan juga.

Dia memotong daging yang memang terlihat lembut, memasukan ke dalam mulutnya lalu mengunyah dengan perlahan-lahan. "Waw! benar-benar luar biasa! sekarang aku tau kenapa orang kaya suka sekali menghabiskan uang untuk sekali makan."

"Makanlah yang banyak, jarang-jarang kita makan seperti ini." Azumi tidak tau harus bereaksi apa, dia merasa bahwa saat ini lebih baik mengiyakan saja semua ucapan Lily.

Mungkin nanti Azumi akan mengatakan rasa terimakasih pada Jacobs, lelaki itu membuang banyak uang untuk memberikan sarapan. Azumi merasa senang, bahkan dia sudah tersenyum kecil tanpa sadar.