"Entah mengapa melihat mu dari dekat selalu saja jantung ku berdetak lebih cepat." -SalshabillaKay
Bastian Aldi dan juga Iqbaal sudah memasuki area kantin. Banyak pasang mata yang melihat mereka. Mereka selain memiliki paras yang tampan dan juga karismatik tersendiri membuat siapa saja akan jatuh hati padanya.
"Mau pesen apa kalian?" Tanya Bastian.
"Bakso aja Bas," ujar Iqbaal.
"Lo Ald?" Tanya Iqbaal.
"Samain aja," jawabnya singkat jelas dan padat.
Bastian pun pergi meninggalkan kedua temannya untuk memesan bakso tersebut. Di meja tersebut menyisakan Aldi dan Iqbal. Dimana yang satu sedingin es kutub utara dan yang satu banyak bicara alias—bawel.
"Ald, gue mau nanya nih sama lo," ujar Iqbaal.
"Hm."
"Anjir kalo bukan sahabat gua, gua tendang lo ke kutub utara Ald!" kesal Iqbaal.
"Enak gak sih punya pacar?" lanjut Iqbaal.
"G," balas Aldi singkat jelas dan padat.
"Kampret, percuma nanya lu Ald!"
"Mending nanya Bastian dah gua."
Setelah mengantri dan menerobos para siswa-siswi yang ingin mengisi perutnya, Bastian pun berasil membawa tiga mangkuk bakso dan es teh jus di tangannya.
"Makanan datangggggggg," teriak Bastian depan meja.
"Widih gercep banget lu Bas," ujar Iqbaal.
"Woh iya dong gua gitu," jawab Bastian bangga.
"Apa sih yang gak bisa dapetin," ujarnya lagi lalu duduk di sebelah Iqbaal.
"Hati Jeha yang gak bisa lo dapetin," ujar Iqbaal.
***
Setelah sesi tabrakan tadi Salsha menuju kelasnya untuk menyantap bekal makanan yang di bawakan Bundanya tadi.
"Puy yuk makan, gua bawa banyak makanan nih," ujar Salsha ketika sudah berada di dalam kelas.
"Aaaaa ayo ayo gua juga lapar, lo lagian lama banget ke toiletnya," ujar Steffy.
"Iya maaf, mana gue tadi gak sengaja nabrak anak kelas sebelah lagi," ujar Salsha sambil mengeluarkan bekal makanannya.
"Siapa? " Tanya Steffy kepo.
Salshapun hanya mengangkat bahunya pertanda ia tidak tahu.
"Nggak kenal gue Puy, kayanya sahabatnya sepupu gue," ucap Salsha Dan di angguki Steffy.
"Yaudah lah laper nih buka bekal makan lo."
"Yehh dasar beruang makan mulu."
Steffy hanya menunjukkan deretan giginya.
Merekapun makan bersama dengan bekal yang di bawakan Bundanya Salsha.
Saat sedang enak-enaknya nenyantap bekal yang di bawakan oleh bunda Salsha, notif posel Salshapun berbunyi dan iapun langsung merogoh ponselnya di kantong seragamnya.
Bunda cantik : Cha nanti pulang mampir ke supermarket ya, bunda nitip beli tepung terigu sama keju soalnya dua bahan itu dirumah sudah abis. Bunda nitip ya sayang nanti bunda buatkan kue kesukaan kamu
SalshabilaKay : Siap Bunda
Setelah selesai membalas pesan dari sang bunda Salsha meletakan ponselnya kembali ke dalam saku seragam sekolahnya itu.
"Siapa Ca?" Tanya Stehffy kepo.
"Bunda," ujar Salsha dan Steffy hanya memanggut-manggutkan kepalanya.
Setelah acara makan selesai dan masih Ada waktu bersantai santai ria, Salsha memutuskan memainkan ponselnya ia membuka akun instagramnya. Dan mengupload sebuah foto.
Disukai oleh SteffyHusen dan 3.780.00 lainnya
SalshabilaaKay 🙂
SteffyAuby : cakep💙
Iqbaal : Uhuy cantiqnya sepupuku
Obatpenggemukbadan : Obatnya kak
Peninggibadan : boleh ka obatnya Kaka kan pendek siapa tau minum obat ini jadi tinggi kaya tiang listrik yuk di order kak Ada diskon 50%
SalshabilaKay : Termakaciii @SttefyAuby duhh pak bos gada uang receh ni @iqbaal
Iqbaal : @AldiDirgantara @Bastian gimana bro cakeup kan sepupu gue
Bastian : Uwuw sekali gebet boleh dong😂
Bel masukpun berbunyi dan Salsha langsung menutup aplikasi istragramnya itu dan menaruh kembali di dalam saku seragamnya.
***
Setelah hampir lebih tujuh jam di sekolah akhirnya waktu pulang pun tiba, waktu dimana siswa-siswi bersorak gembira. Gimana tidak, mereka bisa merasakan bebas saat sudah keluar dari lingkungan sekolah.
"Lo pulang sama siapa Cha?"
"Iqbaal, Puy," ujar Salsha.
"Sepupu lo yang bawelnya ngelebihin burung beo itu?" Tanya Steffy.
Salshapun hanya memanggut manggutkan kepalanya. "Iya dia siapa lagi," ujar Salsha.
"Yaudah ya gua duluan, supir gua udah nyampe tuh," ujar Steffy ketika melihat mobilnya terlihat di area depan sekolah.
Salshapun hanya memanggutkan kepalanya.
"Gak mau bareng gua aja Cha?" tawar Steffy.
"Gak usah maksih Puy," tolak Salsha halus.
"Gua nunggu Iqbaal aja disini," ucap Salsha.
Setelah kepergian sahabatnya itu Salsha mengambil ponselnya dan membuka room chat dengan sepupunya itu.
SalshabilaKay : Baal dimana gue di depan sekolah nih
Setelah mengetik dan mengklik tombol kirim Salsha memasukan kembali ponselnya kedalam saku seragam sekolahnya itu.
Sudah hampir sepuluh menit tidak Ada jawaban dari sang sepupunya itu. Dan ia memutuskan masuk kembali kedalam lingkungan sekolahnya guna mencari sepupunya itu. Dan yah memang ada, Iqbaal sedang bercengkrama dengan ke dua sahabatnya itu.
Salsha pun berjalan menghampiri ketiga cowo tersebut, ntah mengapa jantung seperti ingin melompat ketika melihat sosok laki-laki berambut tebal di padukan dengan pomed menambah kesan kerennya itu, alis tebal dan hidung mancung bibir tipis, dengan perasaan gugup Salsha menghampiri ketiga orang yang sedang asik bergurau itu.
Ya sebenernya tidak berempay melainkan hanya bertiga saja karna yang satunya hanya diam sebagai patung alias hanya menjadi pendengar yang baik.
"Eummm... Permisi," ujar Salsha sopan.
"Eh Cha," kaget Iqbaal pasalnya ia kira Salsha sudah pulang duluan karna pas ia melewati depan kelas Salsha kosong.
"Ada apa Cha?" Tanya Iqbaal.
"Eumm.. anu Baal gue mau balik bareng sama lo, supir gua sakit dan tadi pagi gua di antar sama ayah."
"Sama gua aja Ayo neng," ucap Bastian.
"Jangan gitu Bas, sepupunya siap nerjang lo tuh," ujar Revan. "Tapi kalo mau sama gue aja yuk," ujar Revan ikut bergurau.
"Yaudah tunggu sebentar ya, gue ambil motor dulu di parkiran," Iqbaal pun bergegas menuju parkiran untuk mengambil motornya.
"Ald, Alda mana sih kok belom muncul-muncul?" Tanya Bastian.
"Paling pacaran sama Revan udah hafal gua mah," lanjutnya.
"Apaan sih gue disini juga, pacaran sama gue dari mana?" Ujar Revan.
"Lah iya gue lupa lo ada di sini juga," ujar Bastian.
"Dia lagi latihan dance?" Tanya Revan.
"Hm," hanya deheman yang keluar dari bibir tipis Aldi.
Gila dinging banget nih orang. ujar Salsha dalam hati.
"Tunggu tunggu Alda itu siapa? Pacarnya? Adeknya apa sepupunya?" Itulah isi pemikiran di dalam otak Salsha.
Tin..
Bunyi kalakson motor milik Iqbaal pun membuyarkan lamunanya, gimana tidak bunyi kalakson itu sangat kencang dan membuat ia terperanjat kaget dan tersadar dari lamunanya mengenai laki-laki yang bernama Ald-Ald itu.
"Cha ayo," ajak Iqbaal.
"Ok ok, tapi Baal sebelum pulang ke super market dulu ya bunda nitip bahan kue," ujar Salsha mulai menaiki motor Iqbaal.
"Iya SalshabilaKay."
"Bro gua duluan mau nganterin bidadari dulu nih," pamit Iqbaal kepada ketiga temannya. Dan di balas pukulan dari belakang bahu lelaki tersebut siapa lagi kalo bukan Salsha.
"Nanti gua balik lagi buat latihan futsal," lanjut Iqbaal.
Iqbaalpun langsung menancapkan gasnya keluar lingkungan sekolah. Di saat perjalanan tidak Ada yang berbicara sedikitpun baik Salsha maupun Iqbaal.
Iqbaalpun menjalankan motornya dengan kecepatan sedang dan ia ingat jika Salsha paling takut jika ia mengemudikan motor dengan kecepatan tinggi.
Sebelum menuju rumah Iqbaal mengantarkan Salsha dulu ke supermarket seperti permintaannya tadi.
Salshapun turun dari motor Iqbaal dan masuk kedalam supermarket guna membeli pesanan Bundanya.
Setelah selesai membeli pesanan yang di minta Bundanya. Salsha kembali naik keatas motor Iqbaal untuk menuju rumahnya. Tidak perlu waktu lama karna supermarket dan rumah Salsha tidak terlalu jauh.
"Makasih ya Baal," ucap Salsha.
"Kaya sama siapa aja lu Cha," ujar Iqbaal.
"Mampir dulu gak?" Tawarnya.
"Lah iya dong, gua mau minta kue buatan Bunda," ucap Iqbaal dengan tak tahu malunya.
"Yaudah Ayo," ajak Salsha.
"Assalamualaikum Bund," ujar Salsha.
Bunda salsha yang sedang berada di dapur pun langsung bergegas menghampiri anak semata wayangnya itu.
"Waalaikumsalam," saut Bunda sambil berjalan menuju anak semata wayangnya itu dan Salshapun langsung mencium tangan Bundanya itu.
"Eh ada Iqbaal," ucap Helen.
Iqbaalpun langsung mencium tangan Helen.
"Iya Bund Iqbaal mau numpang makan sama mau minta kue buatan Bunda," ucap Iqbaal dengan tidak tahu malunya.
"Yaudah tunggu sini dulu tadi udah ada yang Bunda buatin," ucap Bunda Salsha.
"Dan kamu Cha ganti baju terus shalat makan," ujar Helen.
"Siap Bundaaa kuu," ujar Salsha sambil mengangkat tangan kananya ke samping plipisnya itu dan meninggalkan Iqbaal juga Bundanya itu menuju kamarnya.
"Baal kamu kemana aja baru kali ini lagi kamu kesini," Tanya Helen.
"Hehehe, biasa Bun sibuk futsal," ujar Iqbaal. Helen hanya menggeleng gelengkan kepalanya heran.
"Yaudah makan sana kemeja makan, mau duluan apa mau bareng Chaca?" Tanya Helen.
"Duluan aja bund lapar akutu," ucap Iqbaal dan berlari pelan menuju meja makan.
Setelah selesai mengganti baju dan menunaikan shalat Salshapun turun dari kamar menuju meja makan.
****
"Widihhh udah makan aja lo beo," triak Salsha sambil menuruni anak tangga satu persatu menuju meja makan.
"Hehe sorry perut gue udah keroncongan," jawab Iqbaal sambil memasukan sesendok nasi kedalam mulutnya.
"Eh Baal Gua mau nanya," ujar Salsha saat sudah duduk di kursi meja makan itu.
"Nanya apaan?"
"Ueummm anu anu anu," ucap Salsha gugup.
"Anu apaan sih, ambigu banget deh lo," ujar Iqbaal.
"Ueeemmmmm aduhh gimana ya Baal," ujar Salsha bingung melanjutkan atau tidak.