"Semua kertas suara telah dikumpulkan. Salah satu dari kalian tidak hadir sebab pergi ke ruang kesehatan, sehingga jumlah siswa yang hadir saat ini hanya 22. Jumlahnya sama dengan angka yang muncul pada kotak. Bisa kalian lihat sendiri." Sisca mengangkat kotak tinggi-tinggi agar dapat terlihat oleh seluruh siswa.
Semua siswa mencari-cari temannya yang tidak hadir. Setelah melihat satu meja tidak memiliki tas yang menggantung, mereka mengerti siapa siswa yang dimaksud Sisca. Masing-masing siswa merasa dapat menebak alasan orang itu tidak hadir. Mayoritas dari mereka menebak ketidakhadirannya disebabkan anak itu malu setelah mengucapkan ungkapan perasaannya kemarin dengan lantang.
"Baiklah, mari kita hitung suaranya bersama. Aila-san, bisa bantu sensei lagi? Sensei akan membuka kertas suara, jadi bisakah kamu menulis hasilnya di papan tulis?"
"Baik, Olivia-sensei."
"Kamu bisa gunakan spidol di meja itu untuk menulisnya.
