Chapter 5: Operasi Lupara Bianca
Akhir pekan adalah saat yang paling Edwin nantikan. Biasanya Edwin segera mengunci pintu apartemennya sejak pulang di hari terakhir sekolah sebelum libur akhir pekan. Sejak itu dia pasti akan langsung memulai kegiatan menikmati waktu luangnya, dan itu akan berlangsung selama dua hari berturut-turut. Dengan kata lain dalam dua hari itu dia berperan sebagai sosiopat purnawaktu.
Tidak ada yang dia lakukan. Di saat seperti ini dia akan tidur di kamarnya sambil mengirimkan tatapan kosong ke langit-langit ruangan, tidak berpikir, tidak bergerak, seperti seseorang yang mencoba mencapai keilahian.
Tapi hari ini dia tidak melakukannya. Edwin bersandar di sofa dengan gelagat gusar, menyaksikan acara komedi dari visual screen yang tidak bisa membuatnya tertawa sama sekali. Dia tidak tampak fokus menonton karena pikirannya melayang jauh, seolah dia berada di tempat yang tidak terjamah.
Malam ini adalah waktunya penghakiman.