Setelah itu, di ruang Komite Akademi.
Rin duduk di kursinya tersenyum puas. Dia menyilangkan kakinya, kedua tangannya diistirahatkan pada pegangan kursi.
Di sisinya ada Nabil yang berdiri sigap mengawasi keadaan.
Dua orang gadis duduk di kursi yang disediakan Nabil dengan gelisah. Badan mereka terasa gerah dengan keringat yang mengucur hebat di sekujur tubuhnya. Dua gadis itu bernapas kecil, melirik Rin dengan ekspresi khawatir.
"Terima kasih atas kerja kerasnya, kalian berdua! Segalanya berjalan dengan lancar berkat bantuan kalian."
Rin tersenyum memuji mereka. Kedua gadis membalas dengan tersenyum kaku.
"Te-terima kasih, Rin-sama."
"Aku minta maaf melibatkan kalian dalam masalah ini. Aku sungguh berterima kasih karena kalian mau membantuku."
"Kami senang jika bisa membantu Anda, Rin-sama."
"Begitu, ya. Kalian berdua sangat dapat diharapkan. Aku senang kalian ada dipihakku."
"Yang ketua katakan benar. Kami bersyukur atas bantuan kalian." Nabil menyetujui.