Chereads / 30 Day's / Chapter 3 - Bagian 3

Chapter 3 - Bagian 3

Apa yang baru saja aku lihat? Banyak sekali tulisan yang terukir disana, disusun secara rapih dan juga kecil. Aku langsung mendekat, melewati ranjang dan duduk di lantai menatap tulisan-tulisan itu. Sungguh aku sangat terpaku, aku memfokuskan kedua mataku menatap tulisan mulai dari bawah.

'2019 – Kebakaran.'

'2019 – Ayah, ibu, Kim-(tidak terbaca).'

'2019 – Ar (tidak terbaca) dan (tidak terbaca)-gham.'

'2019 – Catatan Joan.'

'2019 – Keluar dari rumah sakit!'

'2019 – Jangan minum obat!'

'2019 – Keluar dari rumah sakit!'

'2019 – JANGAN PERCAYA D-(tidak terbaca)!'

'2020 – (tidak ada tulisan)'

Ayu bilang sudah masuk tahun ketiga aku disini, dan umurku sudah 21 tahun, berarti aku dirawat sejak umur 19 tahun, dan tulisan ini memiliki awalan tahun di depannya, tahun 2019 ada delapan tulisan, 2020 tidak ada tulisan sama sekali, apa ini semua aku yang menulisnya?

Bodoh tentu saja, siapa lagi yang dirawat di kamar ini selain diriku seorang!

Tulisan dimulai dari tahun 2019 dengan catatan kebakaran, apa yang dimaksud Ayu kecelakaan yang menimpaku adalah insiden kebakaran, siapa itu Joan, dan catatan apa yang dimaksud?

Aku butuh seorang untuk dijadikan narasumberku, seseorang yang lebih mengenalku, seseorang yang dapat ku percayai, siapa? Ah, seorang perawat, orang yang merawatku pertama kali, aku harus mencarinya.

Dengan hati-hati aku membereskan semua benda ke posisi semula, kembali menyembunyikan sarung tangan di belakang nakas, ku ingat terus tulisan pertama mengenai kebakaran, isi kepalaku sudah terisi beberapa orang yang ingin ku jadikan narasumber, dari Ayu yang bisa saja ku ajak kerja sama, perawat laki-laki yang bernama Ega dan juga dokter yang membantuku tadi. Ketiga orang itulah yang ingin ku tanyai, ada hal lain yang harus ku waspadai juga dari mereka yaitu, latar belakang.

Benar aku harus mengetahui latar belakang mereka, Ayu jelas sudah ku dapatkan, tanpa ku pinta pun dia dengan senang hati bercerita secara sukarela, walau begitu aku masih butuh informasi mengenai Ayu. Lalu, perawat Ega, tampaknya dia mengenalku, aku sempat berpikir kalau dia adalah salah satu orang yang pernah merawatku, aku pun baru pertama kali bertemu dengannya begitu juga dengan dokter itu, jadi untuk mereka dijadikan narasumber masih samar-samar hanya 10% saja.

Aku memiringkan tubuh menghadap ke nakas, sisa obat yang belum ku minum masih ada disana, obat itu diminum pada waktu sore hari, aku memejamkan mata sebentar, menenangkan diri, aku harus merencanakan pelarian ini secara matang-matang, bila tidak aku akan terjebak disini, selamanya.

*

Suara burung serta kepakan sayapnya terdengar begitu indah, aku membuka kedua mataku, ku renggangkan tubuhku lalu duduk, melihat pemandangan diluar jendela, langit yang indah sehabis hujan, warna sereteny yang sangat menenangkan.

Jam sudah menunjukan pukul tiga sore, jadi aku tertidur cukup lama juga. Seperti yang ku lakukan sebelumnya, aku membuang sisa obat, namun yang ku lakukan adalah membuangnya ke dalam kloset, karena saat aku melirik ke bawah ramai orang yang berlalu-lalang, aku tidak mau ada yang menemukan obat ini.

Aku berdiri menghadap ke jendela, menatap iri kepada mereka yang dapat bergerak bebas tanpa adanya hambatan, bahkan kurungan. Bagaimana ya keadaan di luar sana, apa yang berubah dari kota ini, apa ada sesuatu yang baru? Aku benar-benar ketinggalan zaman.

Sreet!

Aku membalikan badan ketika mendengar sesuatu, benar, amplop berukuras HVS masuk melalui celah pintu, aku terdiam sejenak lalu dengan cepat menghampiri amplop coklat itu dan membukanya, isinya ada beberapa lembar kertas dengan tulisan yang tampaknya hasil dari fotocopy.

Catatan 1: Pengenalan.

Sarah – Ovalina Safira

( 19 Tahun )

02 / 06 / 2019

Alamat : Jalan Harmony III, Perumahan Lavender, Block 6-C, No. 30, Jakarta Pusat,

DKI Jakarta, Indonesia

Pekerjaan : Mahasiswa

Status : Dalam pengawasan ketat

Aku membuka lembar kertas berikutnya,

Catatan 2: Catatan Medis.

Sarah – Ovalina Safira

( 19 Tahun )

02 / 06 / 2019

Catatan : D: /M: /Y:

1. Mengalami gangguan pernapasan

2. Infeksi pada lambung

3. Pergelangan kaki kiri cedera

4. Benturan pada pelipis kanan

Catatan : D: /M: /Y:

1. Memar pada kedua tangan

2. Gangguan psikis

3. Memar pada wajah

Catatan : D: /M: /Y:

1. Gangguan psikis yang tidak terkendali

Lembar ketiga,

Catatan 3: Kejadian.

Sarah – Ovalina Safira

( 19 Tahun )

02 / 06 / 2019

Kejadian :

Terjadi kebakaran hebat di Perumahan Lavender, Block 6-C. Sekitar tiga rumah habis terbakar dilalap oleh api, diduga api berasal dari rumah No. 30, belum pasti penyebab kebakaran, tertulis bahwa telah terjadi konsleting listrik. Ada tiga korban jiwa dalam kebakaran tersebut, Sarah Ovalina Safira (anak pemilik rumah), Juliana Ovalina Putri dan Harry Bumi Wibawa (sepasang suami-istri pemilik rumah), dan Abimana Bayu Banyuwangi (anak pertama dari rumah No. 29).

Kerugian yang diakibatkan kebakaran mencapai 790 juta.

Terakhir,

Catatan ini merupakan hasil fotocopy yang didapatkan dari catatan Joan.

Sisa catatan tidak bisa didapatkan.

Hanya ini yang bisa saya dapatkan.

Jangan minum obat.

Siapa yang memberikan catatan ini padaku, apa dokter itu atau perawat? Apa catatan ini benar?

Menurut lembar terakhir semua catatan ini didapat dari catatan Joan, aku jadi teringat tulisan di dinding, di tahun 2019 terdapat tulisan catatan Joan, jadi ini merupakan catatannya. Hanya tersisa ini saja, dan merupakan hasi fotocopy, dimana sisa catatan, dan apa yang terjadi dengan catatan aslinya?

Jadi dalam catatan kejadian ada korban lainnya, bagaimana nasibnya apakah selamat atau tidak?

Sepertinya rumah sakit ini menyimpan sesuatu dariku, ada rahasia besar yang tidak dapat aku ketahui, dan aku harus cari tahu itu. Untuk sementara catatan ini akan aku simpan dulu, ku sembunyikan bersama sapu tangan, tepatnya dibalik nakas, setidaknya aku telah menemukan sedikit informasi mengenai diriku.

Namaku Sarah Ovalina Safira, 21 tahun, dan dirawat sudah tiga tahun disini. Kebakaran terjadi di rumahku saat itu, informasi yang tertulis terjadi karena konsleting listrik namun info itu masih belum jelas, tandanya penyebab kebakaran masih belum diketahui.

Ada seseorang yang berniat membantuku, untung saja aku sudah tidak minum obat, kalau saja aku masih mengkonsumsi obat itu aku tidak akan tahu apa yang akan terjadi padaku, atau mungkin aku malah menghiraukan saja dokumen ini, ayau lebih buruknya aku membuangnya.

Kira-kira siapa dia yang bisa mendapatkan dokumen ini, apa dia tahu lebih banyak mengenaiku, eh tapi aku tidak bisa cepat percaya begitu saja pada orang pengirim surat ini, apalagi aku tidak tahu dia siapa.