Satu bulan kemudian.
Bella mendatangi tempat kontrakannya. Terakhir kali dirinya datang, Bella tidak ingat apa-apa, lalu terbangun di tempat asing dan disandera orang jahat yang membuatnya bermimpi buruk. Bella ingin menemui Kak Lintang, bertanya pada seniornya itu, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dirinya yang polos seperti terlempar dalam sebuah film tembak-tembakan?
Tok-tok-tok.
Cklek.
"Eng.. halo Kak Luna," sapa Bella dengan sedikit syok melihat penampilan Luna yang amburadul tidak terawat. Selama dirinya tinggal di rumah kontrakan ini, tidak pernah satu kali pun Bella melihat seniornya ini terlihat kusut. Biasanya Luna selalu nampak mempesona dan bersinar, bahkan setelah bangun pagi sekalipun.
"Kamu! Mau apa kamu datang kemari?" sembur Luna dingin. "Apa kamu datang untuk menertawakan kami?"