Bella melahap menu makanan rumah sakit yang sedikit hambar itu sambil memandang tanpa berkedip pada Barney. Dia adalah sosok laki-laki matang, tampan, dan juga kaya. Dan yang lebih wow lagi, Barney adalah dosennya di kampus, yang digilai banyak wanita.
"Hentikan Bella. Jangan pandangi aku terus," desis Barney yang sedang meminum air dari botol mineral. "Aku bukan kuman yang perlu kamu pelototi terus dibawah mikroskop."
"He-he-he.. maaf," ucap Bella dengan meringis. "Soalnya mau ngapain saja, anda tetap keliatan keren. Pantas anda digilai para cewek-cewek di kampus," pujinya sambil memberikan dua jempol nya yang ternoda makanan.
Barney memutar bola matanya, sebal. "Sudah jangan bicara omong kosong lagi. Cepat habiskan makananmu itu."
"Oo.. ke."
Suara Bella tersendat karena dering ponselnya. Sambil menunjuk ke arah laci, Bella mendorong makanannya ke tenggorokannya.
"Mister, tolong ambilkan ponselku di laci."