Setelah Jenny pergi dari apartemennya, Barney pun mengambil ponselnya.
"Halo bro," sapa Barney setelah beberapa kali mencoba menghubungi Ken, akhirnya sambungan telponnya diterima temannya itu.
"Ya Barney? Kenapa meneleponku subuh-subuh?" Suara Ken terdengar serak, seperti orang baru bangun tidur.
"Subuh kepalamu! Sekarang sudah hampir jam sepuluh," gerutu Barney seraya berdecak. "Matanya dibuka dulu. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."
"Ck, bawel! Nanti siang saja kalau mau ngobrol kelas berat. Nyawaku baru terkumpul separo. Otakku masih loading. Kepalaku sakit dan badanku rasanya lemas semua. Hoaamm.."
"Apa semalam kamu mabuk-mabukan, bro?" desak Barney dengan memicingkan mata tidak suka, seolah sedang memelototi temannya itu secara langsung.