Di apartemen Barney.
Sambil melepas sabuk pengaman, mata Barney memandang lembut tas yang berisi perlengkapan kebutuhan Bella. Rasanya dirinya tidak sabar ingin segera bertemu dengan Bella di rumah sakit. Perasaan protektif pada gadis itu semakin lama semakin menguat. Mendengar gadis polos itu dibully oleh teman sekontrakannya sendiri, membuat emosi Barney hampir meledak.
"Aku akan membuat perhitungan pada mereka bertiga."
Cklek. Blam.
Sebelum Barney pergi ke rumah sakit untuk menemani Bella melewati malam ini, Barney pulang ke apartemennya sendiri untuk mandi dan berganti pakaian. Senyum Barney mengembang saat berjalan melintasi lobi apartemen.
"Permisi, aku ingin mengambil titipanku," ucap Barney pada resepsionis.
"Baik, Pak Barney. Tunggu sebentar," kata resepsionis itu dengan mengangguk ramah. "Buket mawar yang cantik. Kekasih anda pasti akan senang mendapatkannya. Sungguh beruntung wanita itu."
"Terima kasih," jawab Barney tanpa berkomentar basa-basi si resepsionis.