"Sial! Perutku mules," keluh Dave dalam hati. Perutnya melilit seperti diperas-peras, padahal dirinya sama sekali tidak menyentuh sambal pedas saat makan siang.
Dave duduk di sebuah ruangan di markas polisi. Sepertinya ini adalah ruangan dari atasan teman Dyra. Dave melirik kekasihnya yang sedang duduk bersedekap dan cemberut, membalas tatapan teman brengseknya yang menggiringnya ke kantor polisi. Lalu di samping Rama, duduk seorang laki-laki dengan raut wajah yang siap menerkam mangsanya.
Dave belum pernah merasakan kegelisahan seperti ini. Dulu saat bertemu keluarga besar untuk meminang Belinda, almarhum istri pertamanya, Dave tidak setegang ini. Keringat dingin juga mengalir deras di punggungnya. Kepalan kedua tangannya dibuka tutup untuk meredakan ketegangan. Tatapan tajam penuh selidik yang diarahkan padanya, sungguh membuatnya sesak nafas.
"Jadi.. kamu kekasihnya Dyra?"