Plak.
Tamparan keras itu diterima Joshua dengan tersenyum kecut. Dengan ujung ibu jarinya, Joshua mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah. Joshua memandang Darcy yang terlihat sangat marah di depannya.
"Apa sekarang kekesalan hatimu sudah terlampiaskan?" tanya Joshua tenang sambil melangkah maju, mendekati Darcy yang tanpa sadar melangkah mundur untuk menghindari kontak fisik yang terlalu dekat dengan Joshua. Senyum miring tersungging di bibir Joshua ketika punggung Darcy sudah menempel pada dinding di belakangnya. Saat ini, keduanya sedang di area mall yang sepi dari orang berlalu lalang.
"Kamu keterlaluan, Joshua," tukas Darcy dengan mendongakkan dagunya, tidak sudi memperlihatkan bahwa dirinya yang gemetaran takut dengan sikap Joshua yang mengintimidasinya.