BRAK.
Hening.
Dyra menghela nafas lelah. Kemudian Dyra berbalik, mendapati Manda yang berdiri dengan wajah memucat. Dyra mendekati putrinya, lalu berjongkok di depannya. Diguncangnya pelan bahu mungil itu.
"Manda sayang, lihat mama," perintah Dyra lembut. "Jangan dengarkan apa pun kata wanita jahat itu. Manda mengerti?"
Tubuh Manda gemetaran. Air matanya mengalir deras. "Kenapa.. kenapa semua orang mengejek Manda, ma? Manda selalu menjadi anak baik. Tapi.. tapi kenapa semuanya berkata jahat pada Manda?"
"Ssstt.. sini mama peluk," hibur Dyra yang membawa tubuh Manda ke pelukannya. "Jangan sedih lagi. Manda selalu jadi anak kebanggaan mama. Dunia ini memang tidak adil, tapi percayalah, mama akan selalu berada di samping Manda, menjaga dan melindungi Manda. Jangan dengarkan kata orang-orang jahat itu, sayang," bisik Dyra yang sudah tidak dapat lagi menahan air matanya.
Hati Dyra sakit untuk dirinya dan Manda. Keduanya saling berpelukan untuk saling mendukung dan menguatkan.