Setiap satu menit, dengan gelisah Joshua melirik jam dinding kafe. Si bos sudah mempersilakan Darcy duduk dan menikmati es krimnya selama lima belas menit hingga dua puluh menit. Dyra, si bos juga menemani Darcy mengobrol. Terlihat sekali keduanya cukup akrab.
Joshua memandang punggung mungil dengan tersenyum. Sambil bersandar pada bak cuci kafe, pikiran kembali pada tiga hari yang lalu. Di taman hiburan, dimana dirinya bekerja sebagai badut karakter baymax. Entah sengaja atau tidak, Darcy duduk di tempat yang sama dengan saat pertama kali bertemu. Sosok Joshua yang tertutup penuh oleh kostum putih nan besar itu, tersenyum lebar.
Joshua bin baymax mendekati Darcy yang duduk melamun di kursi besi di bawah rindangnya pepohonan. Joshua melambaikan tangan yang gendut dan putih, ke depan wajah Darcy. Senyum di bibir Joshua meredup. Ada sesuatu yang mengganjal di pikiran gadis cantik ini.
