"Bayiku," ucap Dilan terbata-bata karena sedang mengatur nafasnya yang nyaris putus. "Seseorang menculik bayiku," teriak Dilan panik.
"Apa?!" seru Rama syok. "Kok bisa?"
"Perawat yang membawa bayiku kembali ke nursery room, tiba-tiba panik mencariku. Dia bilang.. seseorang mencegatnya lalu merebut bayiku. Aku langsung mencarimu. Rama, tolong aku, bantu aku mencarinya. Diandra histeris mengetahui bayinya hilang."
"Tenang dulu. Aku pasti akan membantumu," ucap Rama menenangkan sahabatnya. Kemudian berbalik menghadap Sinta yang menatapnya dengan cemas. "Sinta, aku pergi membantu Dilan. Kamu boleh disini dulu atau terserah deh kalau kamu mau pulang, tapi aku tidak bisa mengantarmu."
Sinta mengangguk. "Jangan khawatirkan aku. Dilan lebih membutuhkanmu."
"Terima kasih. Ayo kita pergi, Dilan."
Belum sempat Rama dan Dilan beranjak dari kamar rawat itu, seorang perawat pria datang terengah-engah sambil menudingkan jari telunjuknya pada Dilan.