Keesokan harinya.
"Aku pulang," salam Rama saat membuka pintu apartemen.
Sore ini matahari belum terbenam sempurna, namun Rama sudah pulang kerja. Rama merasa bersalah pada papinya karena dua hari berturut-turut selama papi menginap di apartemennya, dirinya selalu pulang larut malam.
Tidak lupa, sore ini Rama juga membawa pulang makanan kesukaan papinya, martabak telor dan martabak manis isi coklat keju kacang. Camilan itu untuk sogokan, agar senyum ceria papinya muncul. Rama merasa gerah melihat raut muka cemberut papinya.
"Tumben pulang cepat," kata papinya membalas sapaan Rama. Papi Rama sedang berjalan ke arah ruang televisi sambil membawa secangkir kopi yang baru selesai diseduhnya.
Ram memutar bola matanya, tanpa menjawab sindiran papinya. Diletakkannya kedua martabak di atas meja makan dan dibukanya satu per satu.
