Anjani membuka pintu apartemen nya. Suasana kosong dan dingin menyambut dirinya. Hembusan nafas panjangnya terdengar keras hingga menggema. Semua lampu yang dinyalakan pun tidak dapat menambah ceria rumah yang sudah didiaminya selama beberapa tahun terakhir.
Bruk.
Setelah melemparkan tas kerjanya diatas meja, Anjani berjalan menuju tak tempat penyimpanan minuman keras. Diraihnya gelas kristal dan mengisinya dengan beberapa es batu, lalu dituangnya cairan kuning ke dalam gelas itu.
"Hmm.."
Disesapnya sedikit demi sedikit cairan kuning kecoklatan yang dingin itu. Sensasi terbakar yang menghangatkan tenggorokan dan perutnya, tidak bisa menghangatkan hatinya yang sudah membeku.
"Tos.. Ramon," bisik lirih Anjani sambil mengangkat gelasnya pada foto kekasihnya yang tersenyum ke arahnya. "Aku merindukanmu, sayang. Sangat rindu, hingga rasanya dada ini ingin meledak," gumamnya dengan menelungkupkan kepalanya di atas meja bar. "Apakah kamu juga memiliki kerinduan yang sama denganku?"