Kling-klong.
Bel pintu kafe berbunyi ketika pintu kaca didorong oleh seorang pelanggan.
"Selamat da... tang."
Salam Dyra tersendat melihat Rama yang masuk ke kafe dengan wajah yang ditekuk seperti unta. Dyra berdecak sebal sambil memutar bola matanya ketika melihat raut wajah Rama yang sama sekali tidak menyenangkan.
"Mau pesan."
"Pesan apa?" tanya Dyra sambil bersiap di depan layar register pemesanan.
"Pesan seperti biasa."
"Oke. Ada lagi?" tanya Dyra sambil menekan kode untuk pesanan Rama. Kopi Arabika.
"Pesan waktumu buat curhat."
Dyra kembali memutar bola matanya. "Kayak cewek saja. Curhat melulu."
"Please Dyra. Aku sangat merana karena sudah dilupakan sama si brengsek sahabat baikku, Dilan. Aku tidak punya teman curhat lagi selain dirimu."
Dyra menatap Rama yang nampak menyedihkan. "Duduklah. Aku akan segera mengantarkan pesananmu."