Chereads / Candu cinta / Chapter 8 - Sangatlah curiga

Chapter 8 - Sangatlah curiga

"Hei kamu kenapa sih kok kelihatannya kamu seperti orang ketakutan gitu, iya aku paham kalau kamu kan memang menjadi Primadona atau Kembang Desa di Desa ini tapi jangan sampai di pikiranmu itu semua pemuda di desa ini sifatnya tidak baik, contohnya seperti kamu berpikiran buruk tentang aku kan tapi kamu tidak tahu seperti apa yang sebenarnya sifat aku Udah lah si Hasan itu orangnya baik kok tapi mungkin memang dia suka sama kamu karena ya siapa sih yang tidak suka sama kecantikan kamu," ucap Yusuf kepada Citra.

"Iya sebenarnya aku takut karena memang posisi aku di desa ini seperti itu sebenarnya aku tidak menginginkannya tetapi ya mau gimana lagi dan aku harus menjaga menjaga perasaan pemuda-pemuda desa dan aku memang tidak bergaul dengan banyak orang," ucap Citra kepada Yusuf.

"Ya sudah sekarang bersikap-sikap yang biasa saja ingat Kamu Harus berpikir positif tentang Hasan," ucap Yusuf dengan pot di tangannya.

"Eh disuruh Ibu disuruh menata taman tapi kok malah asyik berbicara sih hayo ngomongin apa kalian berdua," ucap Ibu Citra dengan tersenyum kecil di bibirnya.

"Hehehe Tidak Bu Hanya saja membicarakan tentang bunga-bunga yang indah milik Ibu," ucap Yusuf kepada Ibu Citra.

Mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka untuk membersihkan dan menata pot-pot bunga yang ada di taman bunga Milik Ibu Citra beberapa menit berlalu mereka membersihkan taman bunga dan menata bunga-bunganya menjadi lebih indah.

"Ya ampun ternyata kayak gini aja capek ya Bu Citra jadi sakit nih tangannya karena mengangkat pot-pot yang berat itu," ucap Citra kepada Ibunya.

"Iya kan Citra perempuan jadi mungkin merasakan lelah jika harus mengangkat pot bunga yang seperti itu," ucap Yusuf kepada Citra.

"Ya sudah Citra kalau capek biar mas Hasan aja yang ngelanjutin nya ucap," Hasan kepada Citra.

"Eh enggak usah aku bisa sendiri kok Lagian Ibu juga menyuruhku tadi untuk membantunya menata pot-pot bunga di taman ini," ucap Citra.

"Ih beneran Citra kamu istirahat aja terus nanti aku sama Yusuf yang melanjutkan menata bunga-bunganya," ucap Hasan kepada Citra.

"Ya emang nggak apa-apa ya," ucap Citra.

"Ya sudah kalau kamu capek dan memang sudah lemes jadi tidak perlu dilanjutkan lagi jadi kamu bisa istirahat aja sama Ibu yah ucap," Yusuf kepada Citra.

"Terus gimana nak Yusuf ini Ibu sama Citra mau duduk dulu terus nak Yusuf sama nak Hasan yang gitu memangnya tidak papa," ucap Ibu Citra kepada Yusuf.

"Iya Bu tidak apa-apa nanti kan ada Hasan yang menemani saya untuk menata semuanya, jadi nanti Ibu tinggal tahu beres aja dah," ucap Yusuf kepada Ibu tercinta.

Citra dan Ibunya beristirahat di depan rumah mereka di kursi panjang teras rumah, disaat Citra duduk dan istirahat untuk melemaskan badan-badannya tiba-tiba Ibu tercintanya itu bertanya kepada dirinya.

"Citra sebenarnya tadi ada apa yang kamu bicarakan sama Yusuf kenapa sampai begitu seriusnya kamu berbicara dengan dia," tanya ibunya kepada Citra.

"Sebenarnya tidak ada apa-apa Bu aku cuman tanya tentang Hasan apakah Hasan itu adalah pemuda yang baik atau tidak karena dia berbicara kepadaku langsung menatap mataku dan itu membuat aku tidak nyaman Bu," ucap Citra kepada Ibunya.

"Tenanglah nak posisimu disini kembang desa dan Ibu itu tahu

kamu sangat menjaga perasaan mereka dan tidak mau menjadikan

mereka mengharapkan cinta kamu, " ucap Ibunya kepada Citra.

Setelah beberapa menit Yusuf berteriak dari taman milik Ibu Citra.

"Ibu ... Citra ... cobalah kalian ke sini !! tamannya sudah jadi loh, terus bunga-bunga nya juga sudah Yusuf rapikan seperti ini gimana Bu, Ibu suka tidak?" ucap Yusuf kepada ibunya Citra itu.

Citra dan Ibunya pun melihat ke arah taman yang mereka perbaiki dan mereka renovasi itu.

"Nah, maksud Ibu itu begini jadi rumah Ibu itu seperti bagus gitu loh, kalau ada taman bunganya apalagi Ibu kan punya anak gadis hehehe," ucap Ibu tercinta Citra itu.

"Iya Bu ini juga sudah selesai Alhamdulillah saya dan Yusuf juga ikut bahagia kalau ibu bahagia melihat taman bunga ini," ujar Hasan kepada ibu Citra.

"Iya Ya ampun jadi merepotkan kalian berdua ya kalau begini kan Ibu jadi nggak enak sama kalian berdua mana nggak dikasih makanan lagi tunggu ya nak Yusuf Pak Hasan ucap Ibu Citra.

"Ah tidak apa-apa Bu kan cuman begini doang aku sama Hasan juga sudah terbiasa kok untuk pekerjaan seperti ini ya kan Hasan," ucap Yusuf kepada teman yaitu.

"Citra cepat kamu bikinkan minuman dan ambil kue di atas lemari ya buat nak Yusuf dan nak Hasan ucap Ibunya itu kepada Citra.

"Iya Bu siap," ucap Citra kepada ibunya.

Citra pun bergegas untuk pergi ke dapurrumahnya Citra mengambil kue yang disuruh ibunya itu dan membuatkan minuman untuk Hasan dan Yusuf.

"Aduh perasaanku kok nggak enak ya ketika aku lihat Hasan berbicara dengan ibu aku takut sih Kalau dia sampai berbicara yang tidak-tidak atau berbicara yang ... aduh pikiranku," gumam Citra dalam hati.

Setelah beberapa menit kemudian Citra keluar dengan membawa kue dan minuman di tangannya.

"Ini Bu, sudah jadi minuman nya dan makanannya," ucap Citra kepada Ibunya.

"Sini nak Hasan nak Yusuf kita berhenti dulu kita istirahat dulu sini kalian makan dulu minum dulu supaya tenaga kalian pulih dan terima kasih banyak ya sudah membantu ibu dan Citra merapikan taman bunga," ucap Ibu Citra itu.

"Iya Bu sudahlah, Bu tidak perlu berterima kasih karena pekerjaan begini kan tidak memerlukan kekuatan yang ekstra," ucap Yusuf kepada ibu Citra.

Setelah lama mereka mengobrol dan bercerita tentang tanaman bunga-bunga tersebut akhirnya mereka berdua pun pulang.

ketika Citra hendak membawa cangkir bekas minum dari Hasan dan Yusuf terdengarlah suara Putri yang memanggil Citra.

"Citra ..." Panggil Putri dengan berteriak .

"Ih kamu apaan sih Put dari tadi teriak-teriak terus malu tuh dilihat tetangga," ucap Citra kepada Putri.

"Ih, santai lah Cit orang aku cuman manggil doang gitu aja kamu marah gitu aja kamu ngomongnya kasar huh," ucap Putri kepada Citra.

"Ya ampun Put bukannya aku kasar tapi aku hanya memberitahukan supaya lain kali kamu jika berbicara tidak sekeras itu soalnya kamu tahulah tetangga disini bakalan membicarakan kamu Jika kamu berbicara seperti itu paham?" ucap Putri kepada ucap Citra kepada Putri.

"Oh ya ya ya aku mau tanya dong tadi mas Yusuf Habis dari sini ya ngapain sih terus aku lihat juga tadi ada mas Hasan juga ngapain sih?" tanya Putri kepada Citra.

"Kamu mau tahu mereka ngapain di sini lebih baik kamu bertanya tuh sama Ibu aku Ibu aku kan tahu segalanya, daaaaah ... " ucap Citra kepada Putri dan sambil meninggalkan Putri di teras rumahnya.

"Ih sombong amat sih kembang desa mentang-mentang cantik aku tanya kayak gitu aja langsung pergi dasar ya orang cantik selalu berbicara seenaknya males ah udah pulang aja ah," ucap Putri dengan pelan.

Malam pun ketika itu citra hendak mengambil air wudhu untuk salat berjamaah dengan Bapak dan Ibunya .

"Bu tngguin ya Citra mau ngambil wudhu dulu nanti kita berjamaah bertiga Oke Pak Bu," ucap Citra kepada Bapak Ibu nya.

"Iya nak ya sudah cepat sana mengambil air wudhu keburu habis waktunya," ucap Bapaknya kepada Citra

Setelah itu mereka salat berjamaah dan ketika mereka selesai salat berjamaah tiba-tiba ada yang mengetuk pintu mereka dari luar.

"Asalamualaikum terdengar suara dari luar pintu rumahnya itu siapa sih bertamu malam-malam begini biasanya juga sepi," ujar Ibu Citra

"Ya sudah Bu sini aku saja yang membuka pintunya," ujar Citra kepada Ibunya.

krek krek krek

Citra membuka pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam silakan masuk," ucap Citra kepada tamu yang datang di rumahnya itu.

Citra pun terkejut ketika mengetahui siapa sebenarnya yang datang.

Bersambung