Banyak sekali yang mencoba menggoda ketika mereka berjalan di desanya, apalagi Citra yang memang di juluki dengan Kembang Desa.
"Sudah lanjut saja berjalannya ada aku di sini dan tidak perlu takut jika ada yang menggoda kalian," ucap seorang pemuda dari belakang mereka dan terus berjalan.
"Ehh kan kok kamu lagi sih, wah kamu mau mesum nih halah," ketus Citra dengan nada keras.
"Sudah sudah kamu lanjut saja terus berjalan toh rumah kalian tidak jauh juga kan nanti aku yang mengantarkan kalia supaya kalian aman," ucap pemuda itu.
"Cit itu Yusuf, kamu jangan berburuk sangka begitu kan aku sudah bilang dan juga sudah menjelaskan kepadamu siapa dia dan dari mana dia," ucap Rani.
"Hehe iya makasih ya Yusuf dan maafkan aku kalau memang perkataanku membuat mu tersinggung," ucap Citra kepada Yusuf.
Yusuf pun tersenyum dan terus mengantarkan mereka pulang kerumah mereka masing-masing.
"Sudah lah tenang saja aku membantumu dengan ikhlas dan tidak mengharap kan apa pun walau aku tau kamu itu Kembang Desa," ucap Yusuf.
Yusuf sangat senang karena bisa mengantarkan Citra pulang kerumah walaupun dengan alasan menjaga Citra dan teman-temannya.
"Iya hmm, terimakasih deh kalau begitu ya," ucap Citra kepada Yusuf.
Yusuf sebenarnya menyukai gadis itu tetapi Yusuf tidak ingin memperlihatkan jika dia menyukai gadis itu karena Yusuf tau bahwa Citra tidak akan bisa menerima orang yang menyakatan cinta kepadanya.
"Iya tidak perlu berterimakasih jalan saja nanti aku yang mengantarkan kamu," ucap Yusuf.
Mereka terus berjalan dan menuju kerumah mereka masing-masing dan beberapa kemudian sampai lah kerumah Citra.
"Alhamdulillah sudah sampai ini, terimakasih banyak ya Yusuf sudah mengantarkan dan aku titip teman-temanku ya," ucap Citra kepada Yusuf.
"Oke siap, langsung mandi dan istirahat saja supaya tidak masuk angin," ucap Yusuf.
Yusuf pun bergegas berjalan lagi dan mengantarkan teman-teman Citra.
"Tumben kamu di sini Suf, biasanya bukannya kamu di luar kota ya dan biasanya juga sibuk banget," ucap Rani kepada Yusuf.
"Ya tidak masalah sih menurut aku kalau Yusuf di sini saja hehe dan bisa ketemu yusuf di Desa ini saja aku jadi seneng," sahut Putri yang sambil tertawa.
"Hehe iya aku tidak lama kok di sini soalnya mungkin minggu depan aku berangkat lagi ke luar kota ada sedikit urusan," ucap Yusuf.
"Yaelah Putri ngomong apa sih, ngomong itu di perjelas Put, mumpung ada orangnya loh di sini," ucap Rani dengan tertawa kepada Putri.
"Hehe tidak aku hanya bercanda Ran, tapi enggak bercanda juga enggak masalah sih hehe," ucap Putri.
"Kalian ini bisa saja ya, kalian di mana sih rumahnya kok jauh bener nih ya," ucap Yusuf kepada mereka.
"Lah bukannya kamu sudah pernah ke rumah kita ya Suf gimana sih ah, masa iya sih kamu lupa," ucap Rani.
"Iya kamu gimana sih Suf," ucap Rina kepada Yusuf.
"Iya aku pernah kerumah Rina Rani kan dulu sering kesana, karena kalian kembar dan asik di ajak bermain jadi enak gitu main sama kalian, tapi sungguh aku lupa jalannya hehe," ucap Yusuf kepada saudara kembar itu.
"Rumah aku juga ya, pasti lupa huu padahal kita hanya hidup di Desa tapi kamu cepat banget melupakannya, gimana hidup di Kota huh," ucap Putri kepada Yusuf.
"Yaelah di anterin kok pada marah semua sih humm dasar cewek ya mood nya berubah ubah," ketus Yusuf.
Mereka pun terus berjalan ke arah rumah si kembar Rina Rani dan akhirnya pun sampai di rumah mereka.
"Terimakasih ya Suf sudah mau menemani dan mengantarkan kita sampai di rumah," ucap Rina dan Rani.
"Iya aku juga berterimakasih ya Suf, itu rumahku sudah terlihat aku pulang dulu ya," ucap Putri sambil berlari ke rumahnya.
"Iya tenang saja selama ada aku di Desa ini aku bisa pastikan kalian aman deh pokoknya," ucap Yusuf dengan tersenyum.
Yusuf pun pulang kembali kerumahnya.
Setelah masuk kedalam rumah, Rani mencoba mengirim pesan kepada Citra jika dia salut dengan Yusuf yang mau mengantar teman-temannya pulang kerumah.
Citra pun membaca pesan dari Rani.
"Bener gak sih Yusuf itu beda, semua laki-laki di Desa ini baik hanya berpura-pura dan aku takutnya Yusuf juga seperti itu," gumam Citra dalam hati.
"Citra ..." panggil Ibunya dari dapur.
"Iya Bu, ada apa Bu," jawab Citra dan bergegas mendekat kepada Ibunya itu.
"Sudah membersihkan badan kan?" tanya Ibunya kepada Citra.
"Iya Bu sudah ini lagi duduk tadi di dalam kamar dan lagi enggak ngapa-ngapain," ucap Citra kepada Ibunya.
"Ya sudah kamu makan saja dulu ini masih hangat, Ibu tau kok kamu lagi lapar kan dan memang belum makan dari tadi sore karena asik bermain dengan teman-teman kamu," ucap Ibunya dengan tersenyum kepada Citra.
"Iya Bu siap deh, ohh iya Bu lah Bapak kemana sih Bu kok dari tadi Citra pulang kok belum kelihatan sih Bapak Bu," tanya gadis bernama Citra itu.
"Tadi Bapak mu pergi kerumah temannya dan mungkin sedikit lagi juga pulang soalnya Bapak juga belum makan tadi waktu keluar," ucap Ibunya kepada Citra.
"Ya sudah nanti Citra makannya Bareng Bapak saja Bu, nungguin Bapak pulang dulu Bu hehe," ucap Citra.
"Beneran ini atau mau makan kue dulu atau bagaimana," ucap Ibunya.
"Tidaklah Bu, Citra duduk di kursi depan saja dan menunggu Bapak pulang saja," ucap Citra kepada Ibunya.
Citra pun menuju ruangan depan dan dia duduk di kursi kayu di depan teras rumahnya.
Citra menunggu Bapaknya pulang kerumah dan sambil santai sendiri di depan rumahnya.
Tidak lama kemudian sekitar 10 menit Citra menunggu Bapaknya akhirnya Bapaknya pun datang juga.
"Assalamualaikum," ucap Bapaknya.
"Walaikumsalam, Eh Bapak baru pulang ya pak?" ucap Citra kepada Bapaknya.
"Iya nak, soalnya tadi Bapak ketemua teman kecil Bapak dan keponakannya itu asik di ajak ngobrol jadi ya sedikit lama gitu ngobrolnya dan seru gitu hehe," ucap Bapaknya itu.
"Ohh iya Bapak, ohh ya Pak itu Ibu sudah memasak dan sudah menyiapkan Bapak kopi," kata Citra.
"Wah masak sih ya, terbaik memang Ibumu ini nak," ucap Bapak Citra .
Mereka berdua pun masuk kedalam rumah dan bersiap-siap untuk makan bersama.
"Nah sudah pulang nih bu si Bapak, jadi Citra juga mau makan deh kalau Bapak sudah pulang, ayo Bu kita makannya sama-sama supaya seru hehe," ucap Citra kepada Ibunya.
"Ya sudah, sabar ya Ibu ambilkan nasi untuk kalian berdua ya, oh ya untuk Bapak itu kalau ingin meminum kopi, kopinya sudah Ibu siap kan," ucap Ibunya Citra.
"Iya ini pasti enak, ya sudah aku minum kopi dulu ya dan kita makan bersama sama," ucap Bapaknya itu.
Mereka pun duduk di meja makan dan menyiapkan makanan yang hendak mereka makan bersama.
"Ayoo kita makan bersama dan ini semua ini Ibu lo yang memasak jadi sudah pasti rasanya mantap ini hehe," ucap Ibunya tersayang itu.
Mereka pun makan bersama dan penuh dengan rasa kasih dan sayang keluarga, Citra merasa dia menjadi seorang gadis yang sangat beruntung mempunyai keluarga yang sangat rukun dan menyayangi dia.
Bersambung