55
"Apa kamu masih ingin tahu apa yang dia lakukan padaku, Fayaaz?" tanya Aletha.
"Jika anda masih sanggup bercerita, silahkan," jawab Fayaaz.
"Aku pernah memohon, meminta dengan baik-baik supaya suamiku kembali. Tapi, apa yang dia lakukan padaku? Dia malah semakin sombong, seolah suamiku sudah jadi miliknya," lanjut Aletha menghela napas panjang.
Melihat keadaan Aletha, Fayaaz merasa kasihan. Terlukis jelas di wajah Aletha yang menanggung beban mental mendalam. Dari dekat seperti sekarang, Fayaaz baru melihat mata sendu Aletha. Kejujuran terpancar murni dari sorot mata Aletha.
"Oke, Nyonya Aletha. Lebih baik, kita akhiri pertemuan hari ini. Thanks sudah mau menceritakan kejujurannya. I trusted you," kata Fayaaz.
"Sama-sama Tuan Fayaaz," sahut Aletha singkat.
"Sekali lagi maafkan saya. Karena dulu telah ikut andil menghancurkan hidup anda."
"Aku masih berpikir untuk memaafkan." Aletha tersenyum penuh arti.