60
Di balkon Aletha duduk tenang menikmati greentea. Berkas perceraian di tangannya ia tatap lekat, hatinya sangat bahagia menerima status barunya. Bukan karena ia ingin membina hidup baru dengan pria lain, tapi ia ingin lebih tenang dengan kesendirian.
Luka yang Abian torehkan sangat dalam baginya. Sehingga dalam beberapa dekade, ia tersesat karena cinta buta. Sampai pada akhirnya Zaidan membuatnya sadar bahwa dirinya sebagai wanita sangat berharga.
Ia melirik ke balkon apartemen Eljovan, terlihat dari sana lampu masih menyala. Seingatnya di samping balkon di rumah Eljovan, itu merupakan ruang tv. Aletha tersenyum lebar, ia meraih ponselnya dan menelpon Zaidan.
"Hai, gimana hasilnya Zaidan?" tanya Aletha begitu telepon tersambung.
"Chiraaz ada di Jakarta, di menginap di sebuah hotel dekat bundaran HI, Aletha."
"Oh, oke. Apa kamu punya karyawan di sana?"
"Tentu saja ada, memangnya kenapa?"
Aletha diam sejenak, memikirkan sesuatu yang tidak mungkin ia katakan pada Zaidan.