61
Eljovan berdiri menyenderkan kepalanya di tiang rumah Meylan, temannya. Hatinya harus menelan kecewa ketika Meylan mengatakan bahwa Mrs AG mencabut laporannya terhadap Chiraaz.
"Mey, aku ingin tahu, siapa Mrs AG ini," kata Eljovan.
"Entahlah, El. Banyak orang menuntut kasus, tapi ingin disamarkan namanya dan baru membuka diri saat persidangan nanti," jawab Meylan.
"Hmm, memang sial sekali diriku ini. Profesi psikolog, tapi untuk urusan sendiri. Aku kadang ragu." Eljovan terdenyum getir.
"Kamu pikir psikolog itu dewa. Kamu manusia biasa yang ada keterbatasan, El. Mungkin, ilmu kamu masih bermafaat untuk orang lain," ujar Meylan.
"Ua, kamu benar Mey. Seperti sehuah lilin, menerangi ruangan tapi dirinya sendiri terbakar."
"Setidaknya masih bermanfaat, kamu sadar tidak? Banyak kehidupan orang lain yang tertolong karena kamu."
"Yah, semoga saja begitu."
"Ke mana Chiraaz tidak ikut?" goda Meylan mengejek Eljovan.
"Apa kamu gila! Mana mungkin aku bawa dia," sahut Eljovan.