Winston benar-benar tak habis pikir dengan sahabat nya yang bertingkah aneh itu.
"Ah sudahlah jangan bahas seperti itu. Kau nih aneh-aneh saja," ucap Winston yang kemudian bangkit berdiri. Pada saat Winston bangkit berdiri, Bihan ikut berdiri lalu ia mencegah Winston yang mau pergi.
"Winston sebagai sahabat mu, aku ingin menanyakan suatu hal!" tegas Bihan yang membuat Winston menghentikan langkah nya. Winston membalikkan tubuh nya kemudian menatap kearah sang sahabat.
"Ah kau nih apa-apaan sih?! kalau sikap mu kaya gini, bisa-bisa kita jadi omongan kelas lho!" ucap Winston yang sedikit kesal. Mendengar hal itu Bihan tersenyum tipis lalu menjawab nya.
"Kau ini seorang pahlawan di dunia lain ya?" tanya Bihan yang membuat Winston diam terpaku. Pada saat suasana tegang itu terjadi, Putri Serafena datang dan langsung menggandeng tangan Winston dan menarik Winston agar sedikit jauh dari Bihan.
"Kau nih apa-apaan sih?! jangan-jangan kau gay ya?! berani-beraninya kau mendekati suami ku! dengar ya suami ku ini normal, tidak seperti mu!" ketus Putri Serafena yang ngamuk-ngamuk. Seketika Bihan diam terpaku mendengar apa yang dikatakan oleh Putri Serafena lalu ia menggelengkan kepala nya dan menjawab kata-kata yang dilontarkan oleh Putri Serafena sebelum nya.
"Tidak! tidak! aku ini pria normal kok. Dulu aku punya banyak cewek tetapi sekarang jomblo gara-gara aku di kira cowok yang suka nya mainin hati cewek padahal kenyataannya enggak!" jawab Bihan. Putri Serafena hanya diam ketika mendengar hal itu.
Usai itu ia menarik Winston pergi menjauh dari Bihan.
Beberapa menit kemudian...
Putri Serafena mendorong Winston memasuki toilet wanita yang sangat sepi. Ia pun kemudian mengunci pintu toilet dan mulai memarahi Winston.
"Winston! kau gila ya? kau tahu enggak kalau misalnya tadi itu salah satu jenderal iblis. Jenderal iblis itu sangat membenci seorang pahlawan!" ucap Putri Serafena yang memarahi Winston. Mendengar hal itu membuat Winston terkejut lalu ia bertanya.
"Ah benarkah? jadi sahabat ku itu seorang jenderal iblis? pantas saja dia tadi bilang bahwa dia mencium aroma sedap dari tubuh ku. Memang nya seorang pahlawan memiliki aroma ya?" tanya Winston dengan wajah polos.
"Tentu saja! aroma itu hanya bisa di cium oleh para iblis dan juga monster-monster di luar sana. Sehingga mereka bisa mempersiapkan rencana melawan pahlawan ketika mencium bau seorang pahlawan. Kurasa disini ada beberapa jenderal iblis, salah satu dari mereka adalah teman mu. Jadi sekarang kau harus sangat berhati-hati!" jawab Putri Serafena.
"Baiklah kalau begitu! mulai sekarang aku harus lebih berhati-hati!" singkat Winston. Putri Serafena hanya menganggukkan kepala nya ketika mendengar hal itu.
Kemudian ia pun membuka pintu toilet nya dan menarik Winston keluar dari sana. Kemudian mereka berdua berjalan menuju kelas.
****
Terlihat Winston yang kini sedang membaca buku sesuai perintah guru yang kini sedang mengajar di kelas. Sedangkan Putri Serafena justru malah menggambar di buku paket yang membuat Winston sempat kesal terhadap nya.
"Ish Sera! seharusnya kau tidak begini! ikuti kata guru dong!" tegas Winston. Melihat hal itu Putri Serafena hanya menoleh lalu kembali melanjutkan aktivitas nya.
Winston hanya geleng-geleng kepala ketika melihat Putri Serafena yang keras kepala. Pada saat ia mau kembali membaca buku pelajaran nya, tiba-tiba saja guru matematika yang kini sedang mengajar memberi informasi mendadak yang membuat semua siswa terkejut kecuali Winston dan Bihan.
"Baiklah anak-anak karena sudah lima belas menit berlalu, bapak adakah ujian mendadak dikarenakan Minggu depan pada saat ia ujian matematika sedang berlangsung, saat itu tanggal merah sehingga sekolah diliburkan," ucap guru matematika yang membuat satu kelas syok.
"Astaga Pak! bapak tahu enggak sih pelajaran matematika susah? masa ada ujian mendadak? seharusnya diinfokan dari semalam gitu Pak!" ujar salah seorang murid yang langsung di tatap oleh guru matematika.
"Sebaiknya kamu diam atau mau saya beri dua puluh tugas matematika tanpa berhenti selama seminggu?!" ancam guru matematika yang membuat semua nya hanya diam takut. Tetapi tak lama kemudian, Bihan bangkit berdiri lalu berkomentar.
"Pak sebaiknya berikan saja langsung soal ujian matematika nya, tidak usah berlama-lama lagi. Bapak tahu kan bahwa saya sangat menyukai ujian. Begitupun dengan Winston bahkan di taman ia sangat berharap ada ujian!" kata Bihan yang membuat Winston langsung menoleh kearah nya. Ketika Winston menoleh kearah Bihan, teman-teman sekelas nya langsung menatap nya dengan tatapan tajam.
Sedangkan Putri Serafena hanya diam saja menghadapi suasana seperti ini karena ia tahu bahwa Bihan sengaja berbicara seperti itu agar seluruh siswa di kelas tersebut membenci Winston. Semakin banyak aura negatif semakin kuat juga kekuatan nya.
"Hmm aku tak menyangka bahwa Bihan akan melakukan hal seperti ini demi membunuhku," ucap Winston yang membuat Putri Serafena langsung menoleh kearah nya.
"Sudahlah biarkan saja. Meskipun sih aku yakin bahwa dia akan membunuhmu tetapi orang seperti mu takkan mati dengan mudah," ujar Putri Serafena. Mendengar hal itu Winston hanya menghela nafas seraya tersenyum.
"Baiklah kalau begitu. Hmm kuharap ujian matematika nya tidak terlalu susah," kata Winston.
Tak lama setelah itu, ujian matematika berlangsung. Disaat ujian matematika berlangsung, terlihat Bihan yang memantau Winston. Tangan nya sudah tak sabar ingin bertarung dengan Winston. Sedangkan Winston dengan tenang mengerjakan ujian.
Kalau Putri Serafena, sesekali ia menoleh kearah kertas ujian Winston karena ia tidak dapat mengerjakan ujian nya. Namun baru saja melirik, Winston sudah menyelesaikan ujian dan langsung memberikan kertas ujian nya pada guru matematika. Guru matematika hanya tersenyum dengan nya yang cerdas dalam pelajaran.
"Hmm kamu nih selalu saja paling duluan menyelesaikan soal ujian," singkat guru matematika. Winston hanya diam saja ketika mendengar apa yang dikatakan oleh guru matematika. Lalu ia kembali duduk di bangku nya dan memutuskan untuk beristirahat sejenak. Putri Serafena merasa kesal karena Winston tidak mau membantu nya saat ujian sehingga ia pasti menyangka bahwa nilai nya benar-benar jelek.
***
Setelah satu jam berlalu, ujian matematika akhir nya selesai berbarengan dengan bel istirahat. Saat itu Putri Serafena langsung pergi meninggalkan Winston begitu saja karena ia masih marah dengan Winston yang tak nak membantu nya.
Winston mengejar Putri Serafena namun pada saat keluar dari kelas, tiba-tiba saja pria berambut pirang yang sebelumnya mengawasi nya dari atap sekolah itu muncul di hadapan nya dan langsung memukul nya hingga Winston terjatuh ke lantai dan hampir saja menbentur sebuah beling yang lancip.
Tak lama setelah itu Winston yang terjatuh bangkit berdiri kemudian ia menatap kearah pria berambut pirang.
"Kenapa kau mendorong ku? kau ingin membully ku kah? dengar ya aku takkan mau menuruti keinginan mu. Aku tak takut dengan mu," ucap Winston seraya bangkit berdiri. Tak lama setelah itu secara tiba-tiba Bihan berada di hadapan nya yang membuat Winston terkejut.