"Hmm padahal aku pikir kau ini orang yang serius ternyata begini toh jati diri mu yang sebenarnya. Pantas saja kau sering dibully di dunia mu dulu," ucap Putri Serafena yang kemudian berjalan mendekati pohon lalu duduk di bawah pohon itu.
Mendengar perkataan nya Putri Serafena sebelum nya seketika membuat Winston terdiam mematung begitupun dengan paman Fandy. Tetapi tak lama kemudian Paman Fandy merangkul bahu nya dan membisikan sebuah kata-kata si telinga nya Winston.
"Dengar ya Winston, Putri Serafena itu orang nya mudah tersinggung karena pengalaman nya selama dia kecil hingga berumur tiga puluh tahun, Putri Serafena selalu di remehkan oleh Putri dan Putra lainnya hingga Putri Serafena seperti ini. Maka nya sampai sekarang dia belum dekat dengan siapapun padahal umur nya sudah tua sangat meskipun tubuh dan wajah nya terlihat masih seperti anak muda," ungkap Paman Fandy. Mendengar hal itu, Winston menoleh kearah Paman Fandy kemudian ia menganggukkan kepala nya.
Usai itu Winston berjalan mendekati Putri Serafena dan duduk di samping Putri Serafena yang sedang marah dengan nya.
"Maafkan sikapku sebelumnya. Karena baru pertama kalinya aku bisa mengobrol banyak dengan orang lain sehingga sikapku membuatmu tersinggung seperti tadi," ucap Winston yang membuat Putri Serafena menoleh sejenak kearah nya lalu Putri Serafena kembali menatap lurus ke depan.
"Iya enggak apa-apa kok. Aku bisa memaklumi nya!" ujar Putri Serafena. Winston hanya menganggukkan kepala nya ketika mendengar ujaran Putri Serafena. Lalu Winston bangkit berdiri dan melepas jubah nya ya sejak semalam dikenakan oleh nya.
"Hmm sebelum aku pergi menjelajahi setiap desa disini, izinkan aku untuk beristirahat sejenak selama seminggu. Aku ingin bertemu dengan keluarga serta beberapa orang yang ku anggap berharga. Selama ini aku belum membuat mereka tersenyum jadi sebelum aku benar-benar pergi dari sisi mereka, aku ingin membahagiakan mereka terlebih dahulu," ucap Winston yang membuat Putri Serafena terkejut mendengar ucapan nya.
Putri Serafena bangkit berdiri kemudian ia berjalan mendekati Winston yang kini sedang mengganti jubah nya.
"Kenapa kau ingin seperti itu padahal kan kau bisa berjumpa dengan mereka jika tugas mu sudah selesai," ujar Putri Serafena. Winston menghela nafas kemudian ia menatap kearah Putri Serafena yang kini juga tengah menatap nya.
"Iya aku tahu tetapi seperti nya aku akan menetap di dunia ini. Entah kenapa aku lebih nyaman berada di dunia yang masih asing untukku dibandingkan dunia ku yang sebelumnya," kata Winston. Putri Serafena diam mematung mendengar perkataan nya Winston kemudian ia tertawa kecil yang membuat Winston sedikit heran pada nya.
"Kenapa anda tertawa Putri Serafena?" tanya Winston dengan raut wajah heran. Putri Serafena menatap Winston ketika Winston bertanya lalu ia menyentuh wajah Winston dengan kedua pipi nya.
"Jangan-jangan kau menyukai ku lagi maka nya kau mau menetap di dunia ini?" jawab Putri Serafena. Seketika wajah Winston memerah dengan jantung nya yang berdegup kencang. Lalu Winston menyingkirkan kedua tangan Putri Serafena yang ada di wajah nya usai itu berjalan menjauh dari Putri Serafena dan memutuskan untuk berpura-pura melakukan sesuatu.
"Kau ini apa-apaan sih, Serafena? tentu saja aku tak menyukai nenek-nenek seperti mu meskipun kamu masih terlihat seperti anak muda tetapi yang namanya nenek-nenek tetap saja nenek!" ketus Winston yang membuat Putri Serafena berapi-api mendengar nya.
"Apa kau bilang? nenek-nenek? kurang ajar sekali kau! daripada kau si cupu!" kata Putri Serafena. Akhirnya terjadi adu mulut di antara mereka, paman Fandy yang melihat hal itu hanya tertawa sambil geleng-geleng kepala.
***
Beberapa jam kemudian...
Terlihat Winston yang kini sedang sendirian sembari duduk bersila di dekat batu. Tak lama setelah itu muncul Brian yang secara tiba-tiba berada di hadapan nya. Winston sangat terkejut ketika melihat Brian yang kini tepat berada di hadapan nya.
"Astaga! ish kau nih bikin jantung ku mau copot saja," ucap Winston yang sedikit kesal dengan Brian. Mendengar ucapan nya Winston, Brian tertawa karena itu lucu untuk nya.
"Hahahaha kau ini lucu sekali, Winston. Oh ya ngomong-ngomong, kenapa? kenapa kau memanggilku Winston? ada yang kau butuhkan kah?" tanya Brian. Winston menganggukkan kepala nya lalu menjelaskan apa yang diperlukan oleh nya.
"Ah begini aku ingin kembali ke dunia yang dulu ku selama seminggu setelah itu aku kembali lagi kesini dan akan tinggal menetap di sini!" jelas Winston yang membuat Brian sedikit terkejut.
"Hmm yang benarkah? jadi kau akan tinggal menetap disini? wah aku tak menyangka bahwa akan ada pahlawan seperti mu. Baru kali ini aku menemukan pahlawan yang dengan polos nya menyatakan akan menetap di dunia ini. Kebanyakan sih kalau pahlawan lain pasti akan kembali ke dunia nya karena bagi mereka dunia nya yang dulu lebih baik dibandingkan yang sekarang meskipun dunia yang dulu mereka hidup sengsara tetapi kata nya jauh lebih baik," kata Brian.
Mendengar hal itu Winston hanya terdiam kemudian ia kembali menegaskan mengenai permintaan nya itu.
"Ish sebaiknya tidak usah banyak bicara deh! turuti saja permintaan ku sekarang!" tegas Winston yang sedikit kesal terhadap Brian. Brian hanya geleng-geleng kepala melihat perilaku nya Winston itu. Kemudian ia menghela nafas dan kembali bicara.
"Baiklah kalau begitu. Sekarang tutup mata mu dan kau akan kembali ke dunia asal mu selama seminggu. Jadi kau harus manfaatkan waktu dengan baik ya!" kata Brian. Mendengar hal itu Winston menganggukkan kepala nya dan mulai mengikuti apa yang dikatakan oleh Brian. Namun baru saja Winston memejamkan kedua mata nya, Putri Serafena datang dan duduk di samping nya lalu memegangi tangan Winston.
"Aku akan ikut dengan Winston! aku akan menemani nya saat berada di dunia nya," ucap Putri Serafena seraya memejamkan kedua mata nya juga. Mendengar hal itu membuat Winston sempat terkejut tetapi ia masih tetap di posisi nya dengan kedua mata tertutup.
Sedangkan Brian hanya bisa menuruti keinginan Putri Serafena karena ia tahu bahwa putri Serafena itu adalah Putri yang sangat keras kepala.
"Hmm baiklah kalau begitu, fokus ya! jangan ngomong lagi," singkat Brian.
***
Ditempat Emilia...
Terlihat Emilia yang kini baru saja membeli sekeranjang apel. Ia pun berjalan di tengah pasar seraua membawa sekeranjang apel itu.
"Hmm ini bisa jadi stok makanan ku selama sebulan! hahahaha untung nya saja di dunia ku dulu aku sudah terbiasa makan-makanan seperti ini setiap hari tanpa memakan makanan lainnya," ucap Emilia.
Tak lama setelah Emilia bicara, ia melihat seorang anak kecil yang sedang dipalak oleh preman pasar. Melihat hal itu membuat Emilia diam terpaku. Lalu tak lama setelah itu...
"Wih baru keluar udah dapet mangsa yang empuk saja? kebetulan sekali aku ingin menguji kekuatan yang ku miliki sekarang," ucap Emilia dengan wajah bak seperti seorang psikopat.