" kalian berdua kok bisa disini? " tanya Sammy
Narina dan Shasa sudah ikut bergabung dengan Aditya dan yang lainnya, sebenarnya mereka hendak pergi ke toko buku dan kebetulan berdekatan dengan cafe yang saat ini mereka kunjungi, karena melihat motor para lelaki di parkiran kedua gadis itu pun mengurungkan niat mereka untuk ke toko buku lalu memilih masuk kedalam cafe, saat mereka berdua masuk benar saja ternyata kelima lelaki itu memang ada.
" kalian nggak sama Alzyas? " tanya Aditya setelah Narina menjelaskan tujuan awal mereka
" nggak tau tuh, kita udah chat tapi nggak di bales sama tu anak " sahut Narina
" ketiduran kali " celetuk Shasa sembari mengaduk jus alpukat nya
" emang Alzyas nggak ngehubungin Lo ? " lanjut Narina, Aditya menggeleng dengan samar-samar
" kalo tu anak ngehubungi, kagak mungkin ni balok es muka nya datar kayak triplek gitu!!!!! sahut Joko dengan mulut yang dipenuhi oleh makanan
" Jokooooooooo Lo jorok banget sih!!!!! abisin dulu tu makanan yang di mulut Lo, baru ngomong!!!!! " Narina memukuli pundak Joko dengan kencang karena kesal makanan yang dikunyah nya sedikit muncrat dan mengenai lengan Narina karena gadis itu duduk tepat disebelah Joko
" tau ni orang, keselek mampus Lo!!!! " Arga menoyor kepala Joko
" bawel banget sih Lo berdu- uhuk uhuk uhuk " belum sempat Joko menjawab, tiba-tiba lelaki itu tersedak
" tuh sukurin Lo!!!!! mati keselek kan Lo " sumpah Denny
" nih nih minum dulu " Sammy menyodorkan segelas air putih pada Joko
" anjirrrrrr ya Lo bertiga, bukannya bantuin malah nyumpahin!!! " ucap Joko setelah merasa tenggorokan nya membaik
" brisik banget sih Lo pada!!!! jadi nggak nafsu gue makan " tegur Aditya pada teman-teman nya kemudian menghentak kan sendok kedalam piring nya kembali
" Lo sih "
" Lo tu!! "
" Lo "
Joko, Arga dan Denny saling sikut dan saling mengalah satu sama lain karena melihat raut wajah Aditya yang sudah tak bersahabat.
" Guys " Shasa yang sedari begitu menikmati makanan nya tak menghiraukan perdebatan teman-temannya seketika menghentikan makannya, kedua bola matanya menatap seorang gadis cantik dengan rambut sebahu berwarna merah kecoklatan baru saja masuk dari pintu lobi
" O M G " Narina yang mengikuti arah pandang Shasa pun tak kalah terkejutnya dengan mulut yang ternga-ngah
" kenapa Lo Nar, liat set- " Joko tak melanjutkan kalimatnya setelah ikut arah pandang kedua gadis itu diiringi oleh Sammy, Denny dan juga Arga
" itukan- " Arga tak melanjutkan kata-katanya ketika Aditya ikut menoleh ke arah pintu lobi.
Jangankan mereka, gadis cantik yang berdiri di depan pintu lobi pun tak kalah terkejutnya saat melihat mereka semua terlebih lagi melihat mata coklat milik Aditya.
" Jassie " gumam Aditya
DEG!!!
~~~~~~
Alzyas dan keluarga nya baru saja tiba di rumah, liburan mereka sangat menyenangkan walaupun hanya dengan waktu yang sangat singkat.
" bagaimana liburan hari ini, apakah sangat menyenangkan untuk cucu-cucu Oma? " tanya Larasati seusai mereka makan malam
" iya dong.... Dad, kapan-kapan kita pergi liburan satu keluarga ya " ajak Alzyas dengan penuh harap, dan langsung di angguki oleh sang ayah.
Raka sangat senang melihat rona bahagia dari wajah putri nya, dia berharap Alzyas akan terus seperti ini.
" gimana kalo Bali? " usul Milly dengan meng-ancung kan jari telunjuk nya
" setuju!!!!!! iya kan Mom- " Alzyas tak melanjutkan kalimatnya setelah sadar apa yang akan dikatakan nya pada Emely, gadis itu langsung mengalihkan pandangannya ke sembarang arah, Emely yang menyadari itu pun hanya tersenyum kecil dia tahu bahwa Alzyas belum bisa memanggil nya dengan sebutan Mommy
" maaf " terdengar suara lirih Alzyas
" ok, sebaiknya kalian istirahat yah karena besok kalian akan kembali sekolah " ujar Larasati yang berusaha kembali mencair kan suasana
" good night Daddy, good night Oma " Alzyas sedikit memandang kearah Emely yang duduk di sebelah Raka " good night aunty " lanjutnya, Emely menahan nafas nya saat Alzyas masih memanggilnya dengan sebutan Aunty, gadis itu kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua diiringi oleh Milly di belakangnya.
Raka menepuk punggung tangan istrinya memberikan sedikit kekuatan, karena dia juga bisa merasakan apa yang saat ini istrinya rasakan.
" kamu yang sabar ya Emely, setidaknya Alzyas sudah mau berbicara dengan baik sama kamu " ucap Larasati pada menantunya, Emely tersenyum lalu mengangguk.
" iya Ma, aku akan bersabar akan hal itu "
" Papa sama bang Azka masih di Lombok ma? " Larasati mengangguk setelah mendengar pertanyaan anaknya, Raka sengaja mengalihkan pembicaraan mereka karena dia tidak ingin Emely semakin merasa sedih, saat ini Herman dan Azka memang sedang berada di Lombok karena ada pekerjaan dengan rekan bisnis mereka disana.
~~~~~~~
Alzyas merebahkan tubuhnya dia atas ranjang berukuran king size, merenggangkan tubuhnya yang terasa sedikit pegal gadis itupun sudah membereskan buku pelajaran yang akan di bawanya besok kesekolah, kemudian dia meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas.
Saat dia dan keluarganya pergi ke pantai, Alzyas lupa membawa ponselnya yang sedang dicarger, tidak ada maksud untuk tidak menghubungi atau pun tidak merespon chat dari kekasihnya dan juga sahabatnya.
Gadis itu tersenyum melihat di layar ponselnya ada beberapa panggilan tak terjawab dan beberapa pesan, Alzyas yang tadi sudah berbaring kini merubah posisi nya menjadi duduk bersila dan bersandar di tepi ranjang, kemudian Alzyas pun memilih salah satu nomor yang ada di kontak kemudian menekan tombol hijau, sekian detik Alzyas menunggu panggilan telepon nya tersambung.
Alzyas bisa mendengar helaan nafas kesal dari arah seberang setelah telepon nya tersambung
" iya maaf, udah buat kamu kesel " ujar Alzyas dengan tersenyum karena dapat dipastikan orang di seberang sana sudah sangat kesal
" seharian ini kamu nggak ada kabar tau nggak!! kan aku Betek " suara di seberang sana masih saja mengomel, dan siapa lagi kalau bukan Aditya lelaki balok es itu.
" iya.... iya.... iya.... aku minta maaf, Daddy ngajakin ke pantai, aku lupa bawa hp soalnya lagi di charger " Alzyas menjelaskan kenapa dirinya seharian tidak dapat di hubungi " jangan ngambek dong, ntar gantengnya di ambil Jo loh " gurau Alzyas dengan terkekeh
" apaan sih, nggak usah bawa-bawa tuh kadal burik deh "
" mangkanya nggak usah ngambek, besok kamu jadi jemput? "
" iya jadilah " hening sesaat " aku kangen sama kamu " lirih suara lelaki tampan diseberang sana
" idihhhhhhh gombal " ejek Alzyas
" aku serius!!!!!!! " Aditya berdecak kesal
" iya aku percaya, aku juga kangen sama kamu " malu-malu Alzyas mengakui perasaannya
" udah dulu ya, udah malem waktu nya bobok cantik, sampe ketemu besok bye " Alzyas mengakhiri sambungan teleponnya setelah mendapatkan jawaban dari Aditya, kemudian gadis itu kembali merebahkan tubuhnya dan menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh tak lupa juga gadis itu mengecup foto Kirana sebelum memejamkan mata dan berkelana di alam mimpi.
~~~~~~
Aditya menatap langit malam dari balkon kamarnya setelah melepaskan rindunya pada Alzyas, kemudian lelaki itu ingat bagaimana pertemuan nya dengan Jassie gadis yang pernah sempat mencuri perhatian nya, bukan hanya dirinya tapi juga teman-teman di cafe tadi sore
" Jassie kan " tunjuk Joko tanpa basa-basi, sedangkan gadis itu hanya tersenyum
" astaga Lo apa kabar " Denny langsung menghampiri gadis itu kemudian mengulur kan tangannya untuk berjabat dan diiringi oleh teman-temannya yang lain kecuali Aditya, Lelaki itu masih mematung di tempatnya.
kenapa dia bisa ada disini?
kenapa dia balik?
Dia.... dia cewek yang hampir buat gue gila!!!
Aditya bermonolog pada dirinya sendiri, tak sedikit pun Lelaki itu berkedip memandang ke arah Jassie yang sedang berbincang dengan teman-temannya.
" apa kabar? " suara lembut gadis itu mengusik indera pendengaran Aditya
" baik " jawabnya singkat tanpa ekspresi, kemudian tak ada lagi percakapan antara mereka, karena Joko dan Denny langsung mengalihkan pandangan Jassie.
Aditya menghela nafas kasar mengacak rambutnya dengan gusar, kala mengingat pertemuan itu.