Chereads / ALZYAS / Chapter 47 - Sakitnya Jassie

Chapter 47 - Sakitnya Jassie

" Lo mau ngomong apa? "

Aditya dan Jassie sudah duduk di bangku panjang yang ada di pinggir lapangan basket, pandangan Aditya lurus kedepan.

" gue minta maaf " Jassie menunduk tak ingin melihat mata Aditya

" minta maaf untuk apa? "

Jassie bisa merasakan aura dingin Aditya, pemuda yang duduk disebelahnya bukan seperti pemuda yang dulu pernah menghiasi hari-harinya. Tak ada lagi canda tawa Aditya yang selalu menghibur nya, tak ada lagi sikap manis Aditya pada dirinya, yang ada pemuda itu seperti orang asing baginya.

" kenapa Lo balik lagi kesekolah ini? "

Jassie langsung mendongak memberanikan diri memandang Aditya gadis itu melihat ada kekecewaan, kesedihan, kemarahan serta kerinduan dari sorot mata Aditya.

" kemana Lo selama ini, Lo ngilang gitu aja kayak ditelan bumi setelah gue nyatain perasaan cinta gue ke Lo!!! " suara dingin ini begitu menusuk hati Jassie " kalo Lo nggak punya rasa sama gue, Lo nggak harus gantung perasaan gue, Jassie!!!! karena Lo nggak tau gimana sakit nya perasaan itu!!! "

" gue selalu nungguin kabar dari Lo!!!! berharap kalo Lo bakalan ngehubungin gue dan jawab perasaan gue!!!! " wajah putih Aditya sudah memerah menahan emosi, sorot matanya begitu tajam

" temen-temen gue selalu menganggap kalo gue udah gila!!! mereka berpikir kalo gue selalu Pendem rasa cinta gue ke Lo pada hal jelas-jelas Lo udah tau semuanya!!!! " Aditya beranjak dari duduknya dan langsung ditahan oleh Jassie

" gue minta maaf, bukan maksud gue gantung hubungan kita "

Aditya memejamkan matanya, sekelibat senyum Alzyas berlalu diingatan nya, diapun kembali membuka matanya menghela nafas kasar

" hari itu, hari dimana Lo bilang sayang dan cinta sama gue, itu adalah hari paling menyakitkan buat gue " setetes cairan bening meluncur dengan cepat di pipi mulus Jassie

" Gue sakit Aditya, gue sakit! tubuh gue lemah dan hidup gue sudah berada di ujung " Jassie merasakan matanya panas dan mulai berembun

Aditya langsung menoleh Jassie, mencari kejujuran dari wajah polos itu.

" sore itu, setelah Lo nganter gue pulang, gue pingsan dan saat gue buka mata ternyata gue udah ada di rumah sakit " Jassie tak dapat membendung air matanya lagi, cairan bening itu menetes begitu saja

" dokter bilang, kalau gue terkena tumor otak dan harus segera menjalani pengobatan, akhirnya Mommy memutuskan untuk bawa gue ke LA, karena Mommy juga di pindahin tugas kesana. Lo nggak tau gimana sakitnya gue saat itu karena gue harus lari menjauh dari Lo! "

Tubuh Aditya menegang, sungguh lidahnya merasa keluh saat ini tidak tahu harus berkata apa lagi setelah mendengar penjelasan Jassie.

" nggak ada satu hari pun gue nggak mikirin Lo, gue jalanin semua pengobatan yang di anjurkan oleh dokter tapi ternyata hasilnya tetap nihil, penyakit ini sudah menjalar keseluruh tubuh gue, Aditya!! hidup gue nggak akan lama lagi!! " tubuh Jassie bergetar karena menangis, Aditya menatap lekat wajah gadis yang dulu sangat dia sayangi dan cintai.

" dan Lo tanya kenapa gue balik kesekolah ini kan? " Jassie membalas tatapan Aditya dengan mata yang sudah berkaca-kaca " itu semua karena gue mau ketemu sama Lo, dan minta maaf sama Lo, sebelum gue benar-benar pergi untuk selamanya " Jassie menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya, dia benar-benar tidak bisa menahan rasa sedihnya lagi saat ini.

Aditya tertegun, memandang Jassie dengan ibah setelah mendengar semua penjelasan nya yang menghilang begitu saja, dan menggantung perasaan nya selama ini. Jassie merasakan hangatnya dekapan seseorang yang memeluknya kemudian mengusap kepalanya dengan lembut. Yah!! Aditya sedang memeluknya saat ini.

" seharusnya Lo jangan lari, seharusnya Lo bagi semua rasa sedih dan sakit Lo ke gue " gumam Aditya " jujur gue marah dan sakit hati karena Lo pergi ninggalin gue gitu aja " lanjutnya

" maafin gue Aditya, maafin gue untuk satu tahun lalu " balas gadis itu

*******

Guyonan Joko dan Narina begitu menarik perhatian siswa-siswi dikantin, sedangkan para sahabatnya tertawa terbahak-bahak karena kekonyolan mereka berdua.

" udah dong sakit perut gue gara-gara kalian berdua " Denny memegangi perutnya yang terasa keram

" Ampe kering gigi gue " sahut Arga

" dehidrasi tu gigi Lo " celetuk Sammy

" sampe kentut gue, liatin kekonyolan kalian Lo berdua " tunjuk Shasa

" eh Alzyas sama Aditya mana yah " tanya Joko yang baru menyadari kalau dia orang itu tidak ada di tengah mereka

" iya ya, dari tadi mereka nggak keliatan " sambung Narina

Tak berapa lama Aditya pun muncul bersama dengan Jassie menghampiri mereka yang sudah lebih dulu di kantin.

" gue pikir Lo bareng sama Alzyas " ujar Shasa yang sedikit sinis

" kalian kok bisa bareng? " sambung Narina

" tadi ketemu di koridor jadi kita bareng aja kekantin " jawab Jassie yang sedikit kikuk

Kelima pemuda tampan itu hanya diam, karena yang mereka tahu Jassie menghampiri Aditya ke lapangan basket. Hingga jam istirahat berakhir tak nampak Alzyas menghampiri mereka ke kantin. Aditya juga sejak tadi celingak-celinguk mencari keberadaan kekasihnya, saat mereka masuk kekelas gadis yang sedari tadi mereka tunggu dikantin ternyata ada di kelas.

" Alzyas, dari tadi kita tungguin dikantin ternyata Lo di kelas " Narina langsung duduk disebelahnya, gadis itu hanya tersenyum kecil.

" kamu kenapa? " Aditya ikut menghampirinya, belum sempat Alzyas menjawab seorang guru masuk kekelas untuk melanjutkan belajar mengajar, semua siswa-siswi dikelas kembali ke bangku mereka masing-masing.

" syuuuutttt tadi Jassie ngomong apa sama Lo " Arga yang duduk dibelakang Aditya menepuk pundak nya.

" nanti pulang sekolah kita ke cafe biasa, gue bakalan cerita sama kalian " ucap Aditya, karena pandangan nya kini tertuju pada Alzyas dan Jassie secara bergantian.

Denny dan Sammy hanya saling melirik, sedangkan Joko tak ingin ambil pusing dia justru terlihat biasa saja.

" Alzyas!!!!!!!!!! " Aditya mengejar Alzyas yang sudah lebih dulu keluar dari kelas begitu pelajaran terakhir selesai, sedangkan Jassie hanya memandang mereka dari arah kejauhan.

" maaf yah, aku nggak bisa anter kamu pulang soalnya aku ada urusan, kamu-"

" nggak apa-apa kok, aku juga udah janjian sama Milly untuk pulang bareng " Alzyas langsung memotong kalimat Aditya dengan tersenyum

Alzyas kembali melanjutkan langkahnya menghampiri Milly yang sudah menunggunya di gerbang karena mobil jemputan mereka juga sudah menunggu disana, Aditya menatap punggung gadis itu dari belakang, dia sangat merasa bersalah karena sudah membohongi gadis itu, Aditya benar-benar merasa di lema saat ini.

Sesuai dengan janjinya, Aditya menghampiri keempat sahabatnya di cafe favorit mereka yang selalu mereka jadikan tempat tongkrongan, namun Aditya tak datang seorang diri melainkan bersama seorang gadis dan keempat pemuda itupun mengenal baik gadis itu. Aditya menarik kursi untuk gadis itu duduki dan diapun duduk tepat di sampingnya.

" kalian bareng? " tunjuk Arga, Aditya hanya mengangguk " terus Alzyas? " lanjutnya

" Alzyas pulang sama Milly, karena mereka udah janjian pulang bareng " jawab pemuda itu, Denny dan Sammy hanya saling melirik

" So, apa yang mau dijelasin sama kita " Joko yang biasanya bertingkah konyol kali ini benar-benar terlihat serius dan sungguh tidak ingin berbasa-basi

Aditya memberikan kode pada gadis yang saat ini duduk disampingnya untuk menceritakan apa yang sudah terjadi selama 1 tahun yang lalu, gadis itu menghela nafas berat menatap satu persatu kelima pemuda tampan yang duduk dihadapannya, lalu dengan penuh keberanian gadis itu menceritakan semuanya tanpa terkecuali. Terlihat keterkejutan di raut wajah Arga, Denny dan juga Joko sedangkan Sammy terlihat datar karena dia sudah lebih dulu tahu sebelumnya.

" sekali lagi gue minta maaf " lirih gadis itu

" Lo nggak perlu minta maaf Jass, karena nggak ada yang salah " ujar Aditya, kembali menenangkan Jassie yang sudah sesenggukan karena menangis.

" jadi keadaan Lo sekarang- "

" hidup gue nggak akan lama lagi " Jassie langsung memotong kalimat Denny dengan cepat " gue nggak tahu kapan hidup gue berakhir, tapi yang jelas waktu gue udah nggak akan lama lagi Den " Jassie tersenyum getir, airmata nya Kembali menetes.

Jari jemari Aditya tergerak mengusap airmata Jassie yang sedari tadi membasahi pipi mulus Jassie dan itu tak luput dari pandangan teman-temannya.