Chereads / ALZYAS / Chapter 25 - Aku dan Kamu

Chapter 25 - Aku dan Kamu

Alzyas baru saja menyelesaikan tugasnya, kemudian sedikit merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal. Seutas senyum kecil tercetak di wajah dingin Alzyas saat melihat bingkai foto Kirana di atas nakas nya.

" Mom, I Miss you " gumam nya,

kemudian pandangan nya teralihkan saat ponsel milik nya berdering, Alzyas langsung menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

" hallo " sapa orang di seberang sana saat panggilan telepon tersambung

" hai... "

" lagi ngapain? "

" baru aja selesai ngerjain tugas dari Buk Ratna, Lo sendiri? " Alzyas tersenyum saat mendengar orang di seberang sana berdecak kesal

" kapan kalimat LO - GUE berubah jadi kalimat AKU - KAMU????? "

" Gue belom terbiasa " lagi-lagi Alzyas terkekeh

" mangkanya mulai sekarang dibiasain!!!!! "

" ok baiklah, nanti gue coba!!! ngomel mulu Lo kayak emak-emak " ejek Alzyas, membuat orang yang sedang menelepon nya semakin kesal

" kamu lagi dimana? " dengan sedikit ragu, Alzyas merubah cara bicaranya

" lagi di rumah Sammy "

" sama yang lainnya juga? "

" iya, sama mereka juga "

Alzyas sedikit menjauh kan ponsel dari telinganya saat mendengar beberapa suara laki-laki yang menyapanya.

" rame banget sih "

" biasalah, Jo emang rada ke ganggu jiwa nya, oh ya besok aku jemput lagi yah "

" Ok " dengan senang hati Alzyas menerima tawaran dari kekasihnya.

" Aditya, udah dulu ya soalnya aku dipanggil sama Daddy " tanpa menunggu jawaban dari Aditya, Alzyas langsung mengakhiri sambungan teleponnya kemudian beranjak untuk membuka pintu kamarnya.

Ternyata sosok Milly yang sedari tadi mengetuk pintu kamarnya, dengan malas Alzyas melihat wajah Milly yang kini berdiri di depan pintu kamarnya.

" Lo di tunggu sama Daddy dan Mommy untuk makan malam " ujar Milly dengan ketus kemudian berlalu mendahului Alzyas.

Raka dan Emely sudah lebih dulu di kursi mereka, kemudian Milly pun muncul dan langsung duduk di kursinya, dan nampak Alzyas yang baru saja turun dari lantai atas kemudian menuju ruang makan dan juga ikut bergabung dengan mereka.

Sama seperti kemarin-kemarin tak ada yang mengeluarkan suara saat makan malam berlangsung, hanya dentingan suara sendok yang terdengar.

######

Keesokan harinya Alzyas sudah siap dengan seragam sekolah nya, rambut panjang nya dia sanggul acak tapi tidak melunturkan kecantikan diwajahnya.

Saat menuruni tangga, Alzyas di kejutkan dengan sosok laki-laki yang bertubuh tinggi tegap, kulitnya putih seperti salju, wajahnya pun sangat tampan, kedua bola matanya sama seperti Alzyas yaitu berwarna biru kehijauan.

" Uncle Azka!!!!!!!!!!!! "

Alzyas langsung berlari menghampiri Azka yang berdiri di depan jendela kaca yang besar dan menghadap langsung ke taman. Azka langsung merentangkan kedua tangannya untuk memeluk keponakan nya itu.

Dengan erat, bahkan sangat erat, Alzyas memeluk laki-laki dewasa itu menumpahkan semua kerinduannya.

" I Miss you uncle, I Miss you so much " lirih Alzyas dan masih berada dalam pelukan Azka

" I Miss you to princess " Azka mengusap lembut kepala Alzyas.

" hey, don't cry baby.... I'm here with you " Azka mengusap air mata Alzyas yang baru saja menetes di pipinya, setelah melepaskan pelukannya.

" Zyas pikir, Uncle nggak akan pulang... karena Uncle nggak bales email Zyas " ujarnya

" Uncle sengaja, karena ingin memberikan kejutan pada Zyas " balas Azka dengan menangkup wajah mungil Alzyas dengan kedua tangan nya.

" ternyata sekarang princess uncle sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik " puji Azka

" iya dong, siapa dulu Mommy nya.... Kirana!!!!! " dengan lantang Alzyas menyebutkan nama Kirana.

PRANGGGGGGGGGGGG

Serentak Alzyas dan Azka langsung menoleh kearah sumber suara, terlihat sosok Emely yang berdiri mematung dengan nampan dan cangkir yang sudah jatuh ke lantai.

" Mom.... Mommy kenapa? " Milly yang baru saja keluar dari kamarnya langsung berlari menghampiri Emely.

" Emely, ada apa? " Raka pun muncul dan berlari menghampiri Emely.

" i-itu " tunjuk Emely dengan jari tangan yang sedikit gemetar, Raka dan Milly pun mengikuti arah tunjuk Emely.

" Bang Azka..... " gumam Raka, Milly yang tidak mengetahui siapa yang dimaksud oleh Emely dan Raka hanya bisa diam dan memperhatikan laki-laki yang berdiri tepat di samping Alzyas.

*********

" Apa kabar Bang? "

Saat ini, Raka mengajak Emely dan Azka berbicara di ruang kerjanya setelah Alzyas dan Milly berangkat ke sekolah tentunya. Emely masih mengatur rasa keterkejutan nya melihat kedatangan Azka, karena Raka sama sekali belum memberi tahukan nya.

" baik, aku sangat baik untuk saat ini karena sudah melihat wajah sendu Alzyas " aura dingin Azka begitu menusuk relung hati Emely.

Bagi Emely, Azka tetap sama tak ada yang berubah dari cara kakak iparnya itu memandang dirinya, tetap dingin, acuh tak acuh bahkan terlihat sangat membenci dirinya.

" Bang, please bersikap hangat lah pada Emely karena walau bagaimanapun dia istri gue, dan adik ipar Abang " pinta Raka

Mendengar hal itu, Azka hanya tersenyum sinis memandang Raka dan Emely secara bergantian.

" apa Lo juga bersikap hangat pada Kirana? " Azka tersenyum miris

" Bang, bukan saatnya membahas masa lalu " ujar Raka, membuat Emely menunduk kan pandangannya.

Azka, beranjak dari duduknya kemudian memasukkan kedua tangan nya kedalam saku celananya

" yah, Lo benar karena bukan saatnya untuk membahas masa lalu. Tapi gue mau ngingetin Lo, saat masa lalu itu terkuak di hadapan Alzyas, maka berdo'a lah agar kalian tidak kehilangan Alzyas untuk selamanya " Azka melangkah kan kakinya keluar dari ruangan itu tanpa menunggu jawaban dari Raka maupun Emely.

######

~Sekolah

Alzyas dan Aditya berjalan beriringan memasuki area sekolah dan seperti hari kemarin banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka berdua.

" tadi itu siapa kamu? " tanya Aditya setibanya mereka di sekolah.

Ketika Aditya datang menjemput Alzyas, dirinya bertemu dengan Azka namun tidak sempat untuk berkenalan dengan laki-laki itu

" oh, itu Uncle Azka, dia Abang nya Daddy yang baru datang dari Belanda "

" Bokap Lo punya Abang? bukannya, seorang Raka Pratama Yudha itu anak tunggal ya? " tiba-tiba saja Sammy beserta yang lainnya sudah ada di belakang Alzyas dan Aditya

" kalian!!!!!!! " bola mata Alzyas terbelalak saat melihat teman-temannya, sedangkan Aditya hanya bersikap biasa saja.

" kalian berdua asik banget ngobrol nya sampe nggak denger dari tadi kita panggil " ucap Arga

" bener banget, seakan di sekolah ini cuma ada kalian berdua aja dan yang lain cuma patung!!! " sambung Shasa

" ciyeeeeeeeee sekarang Arga sama Shasa kompakan ya, yang satu ngomong, satunya lagi nyambung kayak kabel yang di colokin di aliran listrik " sindir Denny dengan raut wajah jahilnya

" sama kayak gue dan Narina kan cocok, seperti Romeo and Juliet " dengan percaya dirinya, Joko merangkul pundak Narina membuat gadis itu bergedik kesal

BUGH

" Narina!!!!! sebenernya Lo cowok apa cewek sih!!!!!! gila!!!!! tenaga Lo kenceng banget kayak Samsons " Joko meringis kesakitan saat perut nya di sikut dengan sengaja oleh Narina

" Good. Narina!!!!! sekalian aja Lo hantam tu monyet " sambung Arga

" mampus!!!! mamam tu Romeo and Juliet " Shasa menjulurkan lidahnya ke arah Joko yang masih meringis kesakitan.

Alzyas, Aditya, Sammy, dan Denny hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah dua pasang teman mereka itu.

" Lo belom jawab pertanyaan gue Alzyas " ujar Sammy

" iya, bokap gue punya Abang yang beda ibu " jawab Alzyas seadanya

" opa gue punya anak dari istri pertama nya tapi beliau udah meninggal di Belanda, kemudian opa nikah lagi sama Oma gue yang sekarang. Selama ini, Abang nya bokap gue juga tinggal dan bangun perusahaan nya sendiri di Belanda, dan setiap satu tahun sekali baru pulang ke Indonesia " sambung nya, Alzyas rasa cukup batas sini saja di menceritakan tentang keluarga nya pada teman-teman nya.

" pantes aja kamu punya mata indah itu, ternyata itu di warisi oleh Uncle kamu " ujar Aditya

" Buruan kelapangan, turnamen udah mau di mulai " ajak Denny

Aditya dan tim nya bergegas menuju lapangan basket, di sana tim cheerleader sudah membentuk formasi mereka untuk pembukaan acara.