" ternyata rencana kita buat manas-manasin sih pangeran es berhasil Jo " Sammy terlihat sangat santai duduk di kursi kantin
" huhhhh, tu orang emang harus di gituin!!! karena kalo nggak, selamanya dia bakalan diem tanpa bertindak!!!! " sahut Jo setelah menyeruput minumannya, Arga dan Denny hanya tersenyum.
Keempat sahabat Aditya memang sudah sengaja membuat rencana agar Aditya cemburu, dengan dalih bahwa Sammy akan mendekati Alzyas, karena mereka sudah tahu diam-diam Aditya sudah menyukai Alzyas.
" bilangnnya nggak suka, tapi jadian juga sama tu cewek balok es " celetuk Arga yang disetujui oleh ketiganya.
" cocok tu, pangeran es sama ratu balok es " Joko tertawa garing, sedang kan yang lainnya hanya senyum dan geleng-geleng kepala mendengar semboyan Joko
" kalian kan tau sendiri Aditya itu orang nya gimana, dia lebih milih mendem perasaan nya dari pada ngungkapin, kalian inget kan waktu Aditya naksir Jessie? " ujar Denny
" gue inget, Jessie cewek dikelas kita dulu, saat itu kita masih kelas X kan? " tebak Arga
" oh iya gue juga inget!!!!!! Aditya lebih milih diam dari pada nembak sih Jessie, pada hal tu cewek udah tau kalo Aditya suka sama dia " Joko tersenyum miris saat mengingat kisah cinta Aditya dulu " dan aditya berakhir patah hati saat Jessie pindah dari sekolah ini ikut orang tuanya pindah ke Amrik, kalo nggak salah itu kita mau ujian semester dua kan?? " seru Joko lagi dan di angguki oleh Denny
" mungkin sekarang Aditya udah belajar dari kisah dia yang dulu, mangkanya dia langsung tancap gas " Sammy tertawa sumbang.
Jessie adalah salah satu siswa berprestasi di sekolah mereka, Jessie pernah menjadi primadona di sekolah mereka, dan Jessie juga pernah menjadi rival Malika namun itu tidak bertahan lama saat akhirnya gadis itu pindah sekolah ke luar Negeri ikut orang tuanya.
" kira-kira Jessie apa kabar ya? " gumam Sammy yang masih di dengar oleh Arga, Denny dan juga Joko
Bel masuk telah berbunyi, semua siswa masuk ke kelas mereka masing-masing tak terkecuali Aditya dan teman-temannya. Semua siswa konsentrasi mengikuti pelajaran yang di terang kan oleh guru mereka, begitupun juga dengan Alzyas dan teman-temannya.
Setelah tiga jam mengikuti pelajaran di kelas, akhirnya bel istirahat yang di tunggu oleh para siswa berbunyi juga, Alzyas dan kedua sahabatnya berjalan beriringan di koridor sekolah. Dari arah berlawanan, Malika dan Rani berjalan dengan cepat menghampiri Alzyas dan kedua temannya.
" Lo ngapain deket-deket Aditya!!!!!! dasar cewek nggak tau malu!!!!! " tanpa basa-basi Malika langsung mendorong tubuh Alzyas hingga membentur tembok kelas.
" eh badut Ancol!!!!!! Lo apa-apaan sih, dateng-dateng langsung ngamuk kayak orang gila!!!!!! " Narina membalas mendorong tubuh Malika
" diem Lo ya!!!! gue nggak ada urusan sama Lo, gue cuma punya urusan sama temen Lo yang sok kecakepan ini " tunjuk Malika
" emang Alzyas cakep kok!!!!! mau di liat dari sisi mana aja, Alzyas udah keliatan cakep, emangnya Lo, harus pakek dempul dulu baru keliatan cakep itu pun kalo di liat dari ujung sendok!!!!! " celetuk Shasa
" eh, kaleng rombeng diem Lo " Serka Rani
" ciye..... kaleng rombeng teriak kaleng rombeng " ejek Shasa dengan tersenyum sinis
" gue ingetin lagi sama Lo, jauhin Aditya atau Lo bakalan nyesel!!!!! " ancam Malika
" ngomong aja sendiri sama orang nya!!!! " tantang Alzyas dengan santai, Malika menajam kan tatapan nya pada Alzyas yang tersenyum sinis ke arah nya
" kenapa? nggak berani? " tanya Alzyas dengan berpangku tangan, yang semakin membuat Malika jengkel
" satu hal yang harus Lo inget, gue sama sekali nggak pernah takut sama ancaman sampah Lo itu!!!!! " ujar Alzyas dengan sarkas " oh ya satu lagi, gue mau ngasih tau Lo kalo gue sama Aditya, udah jadian!!!!! dia nembak gue semalem, dan kalo Lo nggak percaya, Lo bisa tanya aja sendiri sama orang nya " Alzyas berjalan dengan santai meninggalkan Malika dan Rani.
" bye Loser!!!!!!!! " ejek Narina dan Shasa kemudian mengikuti Alzyas dari belakang
" Malika, gue nggak salah denger kan? Aditya beneran nembak Alzyas? " tanya Rani dengan ragu
" nggak!!!!! itu nggak mungkin!!!!! " Malika tidak terima dengan apa yang baru saja dia dengar.
Di lapangan basket, Aditya dan tim nya sedang latihan karena hari ini adalah hari terakhir mereka untuk berlatih, besok turnamen antar sekolah akan di mulai.
Aditya begitu konsentrasi pada latihannya, dan sudah beberapa kali dirinya berhasil mengecoh kan Lawannya dan memasukan bola kedalam ring basket.
PRIIIIIITTTTTTTTT
Pak Bagas sang pelatih basket mereka meniupkan peluit nya, menghentikan latihan mereka dan meminta agar Aditya dan team nya untuk berkumpul.
" Bapak rasa, latihan untuk hari ini sudah cukup, kalian persiapkan tenaga kalian untuk besok, dan jangan lupa jaga kesehatan kalian " ucap Pak Bagas
" SIAP PAK!!!! "
" Sekarang, kalian boleh istirahat... Aditya setelah jam istirahat kamu temui bapak di ruang OSIS " ucap Pak Bagas sebelum meninggal kan lapangan dan di angguki oleh Aditya.
Baru saja hendak merebahkan tubuhnya di atas kursi, Malika datang menghampiri Aditya dengan raut wajah emosi dan itu terlihat sangat jelas
" eh tu Malika kenapa? " tunjuk Sammy
" ngapain lagi sih, tuh orang-orangan sawah " celetuk Joko
" iya, kayaknya dia mau meledak deh " ujar Denny
" sepupu Lo kan emang kayak gitu Sam, saban hari meledek mulu kayak petasan, ada aja yang di ributin " Arga tersenyum sinis.
" Aditya gue mau ngomong sama Lo " Malika langsung menarik tangan laki-laki itu tanpa permisi
" woy!!!! Lo apaan sih, kagak liat Aditya lagi istirahat " ucap Joko dengan tegas
" diem Lo kadal burik!!!!! gue nggak ada urusan sama Lo " sahut Malika
" apaan sih " Aditya menepis tangan Malika dengan begitu kasar, membuat gadis itu tersentak
" Drama banget!!!!! " Arga beranjak dari duduknya kemudian berlalu pergi, diiringi oleh Sammy dan Denny
Joko masih menatap Malika dengan tatapan tajam tak kalah sinis dari Malika, kemudian ikut berlalu pergi meninggalkan Malika dan Aditya saja disana.
" apa bener Lo jadian sama Alzyas "
" kalo iya emang kenapa? "
" kenapa Lo tega sama gue, pada hal Lo tau kalo gue udah suka sama Lo dari lama!!!! "
" gue nggak suka sama cewek yang agresif kayak Lo "
" gue kayak gitu, karena Lo Aditya!!!!! "
" tapi gue nggak suka!!!!! kalo Lo cuma mau ngomongin hal yang nggak penting kayak gini mending Lo pergi!!!!! " ujar Aditya dengan tajam " oh ya satu hal lagi, jangan pernah Lo ganggu Alzyas kalo Lo nggak mau berurusan sama gue " ancam Aditya kemudian pergi meninggalkan Malika yang masih berdiam diri.
Arrrrrggggggggggghhhhhhhhhhh
Malika menghentakkan kakinya, kemudian menghempaskan tubuhnya di kursi penonton, kemudian menutupi wajahnya yang kini mulai menangis.
Berbeda dengan Malika yang sedang patah hati, Alzyas justru menikmati cemilan nya di kantin bersama Narina dan Shasa.
" ya ampun, sumpah muka nya Malika tadi jelek banget saat Lo ngasih tau dia kalo Lo sama Aditya udah jadian " Narina masih terus menertawakan Malika
" bener banget, apa lagi saat Lo nantang dia untuk ngomong langsung sama Aditya, buat dia jadi kayak kebakaran jenggot gitu " sambung Shasa " gue salut banget sama Lo " Shasa mengajungkan jempolnya kepada Alzyas yang terlihat tidak perduli dengan apa yang di ucapkan oleh Narina dan Shasa.
" tapi ngomong-ngomong, para most wanted itu mana ya, kok belom pada nongol biasanya mereka udah pada nongkrong di kantin " Narina mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kantin, membuat Alzyas juga ikut mendengarkan pandangan nya.
Indra penglihatan Alzyas menangkap sosok yang sebenarnya juga sedari tadi dia cari. Kelima laki-laki berparas tampan yang menjadi sorotan para siswa kini berjalan menghampiri kursi mereka. Bahkan laki-laki bermata coklat itu dari kejauhan sudah memandang Alzyas.
" Hai Narina..... " Joko dengan tampang tengil nya melambaikan tangannya pada Narina " Lo pasti nungguin aak Jo ya?? " sontak hal itu membuat Narina bergidik jijik.
" idihhhhhhh, najis!!!!!! " ingin sekali rasanya Narina memuntahkan makanan nya
" kita boleh gabung kan? " tanya Sammy dengan senyum ramah
" boleh dong, ya kan Alzyas " Shasa tersenyum manis pada Alzyas yang masih berdiam
" udah kelamaan, buruan duduk " Arga langsung menarik kursi di sebelah Alzyas kemudian mendorong Aditya untuk duduk di samping Alzyas, Denny hanya tersenyum melihat Aditya dan Alzyas yang masih terlihat malu-malu.
" udeh, kagak usah malu-malu kucing!!! satu sekolah udah pada tau kalo kalian udah jadian!!!!!! " celetuk Joko
" setuju, sekarang kita minta pajak jadian sama kalian berdua!!!!! " sambung Denny
" nah kalo yang ini gue setuju banget!!!!!! " sahut Joko dengan begitu antusias
" idihhhhhhh Lo mah, emang nggak pernah modal!!!!! mau nya cuma yang gratisan!!!!! " ejek Narina
" biarin kagak apa-apa, yang penting aku padamu Narina " Lagi-lagi Joko dengan gaya tengil nya menggoda Narina
" ogah!!!!!!!!!! " elak Narina
" awas Lo Nar, nanti beneran kecantol sama Joko baru mingkem Lo " ejek Shasa
" diem Lo Maemunah " Shasa langsung memanyunkan bibirnya saat Narina menyikut lengan nya