Chereads / ALZYAS / Chapter 19 - Penolakan Aditya

Chapter 19 - Penolakan Aditya

" ALZYAS!!!!!!!!!! "

Lengkingan suara Shasa berhasil mengalihkan semua pandangan tamu undangan. Alzyas datang di waktu yang tepat, disaat Milly akan memotong kue nya.

" ya ampun, Alzyas cantik banget "

" gue nggak salah liat kan "

" itu anak baru kan, ternyata dia beneran saudaraan sama Milly "

" beautiful "

" jadi pengen ngegandeng Alzyas "

Samar-samar Aditya mendengar bisikan teman-teman seangkatan nya.

Sammy menatap Alzyas tanpa berkedip, dan itu juga tak luput dari pandangan Aditya.

" gue kayak liat bidadari " celetuk Joko

" kali ini gue setuju sama Lo Jo!! " sambung Denny dengan mengacu kan ibujarinya

Sammy dan Arga tersenyum, sedang kan Aditya masih bertahan dengan wajah datarnya.

" ya ampun, kita pikir Lo nggak bakalan nongol " ujar Narina yang langsung menghampiri Alzyas

" nggak mungkin lah dia nggak nongol, orang acara adiknya sendiri " sahut Shasa, Alzyas tak menggubris cuitan Shasa

Raka menghampiri Alzyas sambil merentangkan kedua tangannya untuk membawa Alzyas kedalam pelukannya, dengan langkah kaki santai Alzyas menghampiri Raka lalu memeluknya. Raka membawa Alzyas untuk bergabung dengan Milly dan Emely.

" terimakasih sayang " bisik Raka, Alzyas sedikit memberi kan senyum pada Emely dan Milly

" Kue pertama ini, buat Mommy " Milly menyuapi Emely potongan kue pertama nya, lalu yang kedua pada Raka.

" terimakasih sayang " Emely mengecup pipi Milly

" ini buat Daddy " Raka mengusap lebih puncak kepala Milly

" ini buat kak Zyas " dengan ragu-ragu Alzyas menerima kue itu dari Milly

" potongan kue terakhir ini, Milly akan berikan pada orang yang begitu spesial buat Milly "

Semua orang tengah menunggu, siapakah orang spesial yang di maksud oleh Milly.

" emang siapa sih? " bisik Mega

" Lo liat aja " sahut Rani

" kok perasaan gue nggak enak ya " ucap Malika

" syuutttt, kayak nya gue tau deh siapa yang di maksud Milly " bisik Denny. Arga, Sammy, Dan Joko dengan serentak melirik ke arah Aditya yang masih setia dengan diam nya.

Dengan hati-hati Milly berjalan menghampiri Aditya dengan membawa piring kecil yang berisikan potongan kue.

" ini buat Kak Aditya " Milly tersenyum manis pada Aditya, Emely dan Raka saling menatap lalu tersenyum berbeda dengan Alzyas yang diam membeku.

" apa-apaan sih tu anak!!!!! nggak bisa di diemin " Malika mulai geram dan hendak menghampiri Milly namun di halangi oleh Mega dan Rani

" Lo mau ngapain? "

" gue mau ngasih pelajaran sama tu anak!!! berani-beraninya dia kayak gitu ke Aditya!!! "

" Lo jangan lupa, kita lagi dimana!!!! "

" jangan buat malu diri Lo sendiri!!!! "

Malika menghentakkan kakinya dengan kesal karena Mega dan Rani menghalangi dirinya, kemudian pergi tanpa menyelesaikan acara itu. Rani dan Mega mengejar Malika yang meninggal kan tempat acara.

" sepupu Lo kenapa tu Sam? " tanya Joko

" cemburu mungkin " celetuk Arga " secara dia kan juga ngebet banget sama most wanted sekolah "

" biasalah Malika " Sammy acuh tak acuh pada sepupunya itu

" waw, Milly berani juga " bisik Shasa, Narina tersenyum sinis

Suara tepukan tangan Kembali terdengar setelah Aditya menerima potongan kue dari Milly. Wajah Milly di selimuti kebahagiaan. Alzyas langsung mengalihkan pandangannya saat kedua bola mata coklat Aditya menatapnya.

" gue mau ngomong sesuatu sama Lo Kak " Milly berusaha menghilangkan kegugupan nya karena Aditya menatapnya yang sulit untuk diartikan.

" gue- "

" Maaf!!! " ucap Aditya dengan dingin, seakan dirinya sudah tau apa yang akan di katakan oleh Milly.

" gue minta maaf " Aditya mengulang kata-kata nya saat Milly kembali hendak mengeluarkan suara. Milly terdiam, dirinya merasa sangat malu saat ini karena banyak pasang mata yang memandang kearah nya.

" Kak gue- "

" gue tau Lo mau ngomong apa, tapi maaf gue nggak bisa.... "

Milly merasa tertampar dengan apa yang dikatakan oleh Aditya, hatinya benar-benar hancur berkeping-keping.

" kenapa? apa ada cewek lain yang Lo suka ? " dengan berani Milly menanyakannya. Aditya melirik Alzyas melalui ekor matanya.

" Dad, aku kekamar duluan " Alzyas langsung meninggalkan acara tanpa menunggu jawaban Raka lagi

" Alzyas Lo mau kemana? " Alzyas tak menghiraukan Sammy yang memanggil nya, dirinya terus berjalan tanpa menghiraukan mereka yang memandang nya dengan penuh tanya.

" tuh anak kenapa sih, datang nya tiba-tiba terus perginya juga tiba-tiba " ujar Shasa

" mana gue tau!!!! tapi kayaknya ini ada hubungannya sama drama di depan deh " sahut Narina

Alih-alih menjawab pertanyaan Milly, Aditya memilih untuk berlalu pergi tanpa meninggalkan satu katapun, Milly narik nafas panjang, nafasnya terasa sesak.

" Milly, Lo nggak apa-apa kan? " Indah dan Farah menghampiri Milly.

Milly mengusap air matanya yang hampir jatuh, dan memaksakan diri untuk tersenyum di hadapan kedua temannya.

" Lo mau kemana Bro? " Sammy menahan lengan Aditya

" pulang "

" lah, kok pulang makan aja belom " celetuk Joko

" otak Lo mikirin makan mulu!!!!! " Denny menoyor kepala Joko

" gue laper " ucap Joko dengan raut wajah mendramatisir.

" Lo serius mau pulang? " tanya Arga

" kalo kalian masih mau disini, nggak apa-apa gue balik sendiri " jawab Aditya dengan tegas tanpa ingin dibantah.

Alzyas kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang, apa yang dilihatnya malam ini berhasil membuat hatinya sedikit perih.

" ayolah, gue nggak mungkin cemburu kan " Alzyas bicara pada dirinya sendiri.

" Aditya juga bukan siapa-siapa gue!!!! jadi terserah dialah mau sama Siapa aja!!!! termasuk sama Milly " gerutu Alzyas sambil membenamkan wajahnya di bantal

TING!!!

sebuah pesan masuk ke ponsel Alzyas, dengan malas Alzyas meraih ponselnya di atas nakas

08xxxxxx

[ gue tunggu di gerbang depan ~ Aditya ]

Bola mata Alzyas membulat saat membaca pesan yang baru saja dirinya baca.

" ini seriusan Aditya, tapi dapat dari mana dia no hp gue? " gumam Alzyas

TING!!!

[ cepetan!!!! ]

Dengan langkah kaki yang cepat, Alzyas menghampiri Aditya di depan pintu gerbang.

Aditya berdiri dengan santai dan bersandar di depan pintu mobilnya, kedua tangan nya di masukkan kedalam saku celananya.

" Ada apa? " Alzyas sudah berdiri di hadapan Aditya.

" masuk!!! " Aditya membukakan pintu mobil nya dan meminta Alzyas untuk masuk kedalam mobilnya, Alzyas masuk kedalam mobil tanpa bertanya.

Aditya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan kediaman Alzyas.

" kita mau kemana? " Aditya tak menjawab pertanyaan Alzyas, dirinya masih fokus mengemudi.

Setelah sampai pada tujuannya, Aditya mengehentikan mobilnya lalu keluar lebih dulu, kemudian kembali membuka kan pintu mobil untuk Alzyas. Dengan sedikit ragu, Alzyas keluar dari mobil.

" Lo ngapain bawa gue kesini? " Alzyas mengedarkan pandangannya.

Aditya mengajak Alzyas ke taman yang terletak di tengah kota, gemerlap lampu warna-warni menghiasi taman kota. Dengan sentuhan banyaknya bintang di langit dan bulan yang menghiasi langit malam.

Aditya berjalan dengan santai, diiringi oleh Alzyas yang mengiringi dari belakang. Alzyas membekap dirinya sendiri karena angin malam yang menyapu tubuhnya membuat Alzyas sedikit merasa kedinginan.

BUGH!!!!!

Karena fokus memperhatikan sekeliling nya Alzyas menabrak punggung tubuh Aditya yang tegap karena tiba-tiba Aditya menghentikan langkah kakinya.

" kalo berhenti jangan tiba-tiba dong!!!! " seru Alzyas dengan kesal sambil mengusap hidung mancungnya

" Lo aja yang jalan nya meleng!!!! mangkanya fokus " jawab Aditya dengan wajah datarnya

" dia yang salah, dia yang nyalahin gue!!!!! dasar cowok nyebelin!!!! " gerutu Alzyas " Lo ngapain sih ngajak gue kesini!!!! kurang kerjaan banget!!!! "

Aditya terus memandang Alzyas dengan dalam, dirinya tak mendengar kan apa yang di keluhkan oleh gadis itu.

" kalo Lo nggak mau ngomong, gue balik ni!!!!! " ancam Alzyas, namun lagi-lagi Aditya hanya diam dan terus memandang Alzyas.

" Ya udah terserah Lo deh!!!!!! " Baru saja Alzyas berbalik dan hendak pergi, sebuah tangan Kokoh menarik tangan Alzyas dan berhasil membuat gadis itu jatuh ke pelukan Aditya.

Alzyas diam tak berkutik, saat Aditya memeluk nya dengan erat, harum maskulin tubuh Aditya begitu menyengat di hidung Alzyas, begitupun dengan Aditya.

" please stay with me " bisik Aditya tepat di telinga Alzyas.

Alzyas masih diam tertegun, mendapatkan serangan mendadak dari Aditya

" Lo pasti tanya kenapa gue kayak gini kan? " tanya Aditya membuat Alzyas mengangguk tanpa mengeluarkan suara

" jawabannya gue juga nggak tau, dan gue juga nggak bisa jelasin, karena gue sendiri belum yakin sama perasaan gue sendiri " Aditya semakin mengeratkan pelukannya.

" sumpah demi apa pun, gue nggak tau apa maksud dari omongan Lo " Alzyas melepaskan pelukannya dari Aditya.

Kedua bola mata mereka saling bertemu, mereka berusaha menyelami perasaan masing-masing, jantung Alzyas berdetak tak menentu seakan ingin keluar dari tempatnya.

" kenapa Lo ninggalin acara adik Lo ? "

" ya kali gue harus ngeliat Lo mesraan sama Milly " batin Alzyas " nggak apa-apa males aja " Alzyas memutuskan kontak matanya dengan mata Aditya

" Lo sendiri kenapa tiba-tiba pergi? " Alzyas berpangku tangan mencoba menghalau angin malam yang kembali menyapu dirinya

" karena Lo nggak ada disana " batin Aditya,

" males aja sama acara nya " ujar Aditya dengan berbohong tentu nya

" terus Lo dapet dari mana no hp gue? "

" rahasia " jawab Aditya dengan datar. Aditya melepaskan jaz nya kemudian menutupi tubuh Alzyas dengan jaz itu membuat gadis itu tertegun dengan apa yang dilakukan oleh Aditya

" Lo jadian sama Milly? "

Alzyas dan Aditya sudah duduk di salah satu bangku yang sudah di sediakan di taman.

" nggak "

Diam-diam Alzyas tersenyum mendengar jawaban Aditya, Alzyas sudah tahu bahwa Milly akan menyatakan perasaannya pada Aditya.

" kenapa? " Alzyas berpura-pura seakan-akan dirinya tidak tahu.

" karena gue- " Aditya menggantung kalimat nya dan kembali memandang wajah cantik gadis yang saat ini duduk di sampingnya.

Alzyas memiringkan kepalanya, menunggu jawaban apa yang akan di katakan oleh Aditya.

" gue nggak tau!!! " Aditya mengalihkan pandangannya dari Alzyas. Dan lagi-lagi Aditya masih menutupi perasaannya.

Terdengar Alzyas yang berdecak kesal mendengar jawaban dari laki-laki itu. Tak ada lagi yang mengeluarkan suara, Alzyas dan Aditya kini tenggelam dalam pikiran masing-masing.